Kasus pingsannya sopir dan tiga penumpang taksi Bosowa di Jalan Ahmad Yani Jumat (20/2/2015) bisa dijadikan pelajaran bagi semua orang. Komang Ferry anggota Dharma Safety Drive menjelaskan, dugaan sementara bocornya knalpot yang masuk ke saluran AC dalam taksi tersebut memang sangat berbahaya dampaknya.
Menurutnya, kasus kebocoran knalpot ini bisa saja terjadi pada mobil tua ataupun mobil yang baru. “Untuk mengeceknya, bisa dilakukan tes emisi di bengkel-bengkel. Kalau dibengkel itu ada alat untuk menghitung emisinya berapa, itu nanti kelihatan. Nanti jika terdeteksi kebocoran biasanya lambdanya tinggi, berarti ada tekanan udara yang keluar masuk tandanya ada kebocoran,” ujarnya.
Komang menjelaskan, kadang-kadang kalau sudah di dalam mobil yang ber-AC, pengendara tidak terasa kalau ternyata knalpot mobilnya sedang bocor.
“Kadang-kadang ada kebocoran knalpot yang masuk ke dalam kabin melalui sirkulasi AC. Lama-lama pasokan oksigen dalam mobil jadi berkurang. Gejalanya, awalnya pengendara jadi ngantuk, lalu pusing-pusing, dan mual. Bahkan bisa sampai meninggal dunia,” katanya pada Radio Suara Surabaya Jumat (20/2/2015).
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Komang memberikan suatu tips kepada masyarakat. “Kadang-kadang panel yang ada di AC yang bergambar angin keluar dan angin masuk itu dipindah. Supaya udara itu berputar agar pengendara di dalamnya dapat udara yang lebih bersih,” ungkapnya. (dop/wak)