Selasa, 23 Desember 2025
Suka Duka Komunitas Pemain Batu Mulia

Tertipu Berkali-Kali Tapi Tak Pernah Kapok

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Komunitas batu mulia tersebar di seluruh Indonesia. Sebagian besar dari mereka belajar secara otodidak dari pengalaman tertipu berkali-kali. (foto: denza perdana suarasurabaya.net)

Para penghobi batu mulia di Indonesia rata-rata mempelajari seluk beluk batu mulia secara otodidak. Terutama dari pengalaman setelah tertipu berkali-kali.

Budi Bahrul (32) seorang kolektor sekaligus pedagang batu mulia mengatakan dia telah tertipu berkali-kali. Kalau sudah tertipu, kerugian bisa mencapai lebih dari 50 persen. “Belinya satu juta bisa terjual cuma 100 ribu,” katanya kepada suarasurabaya.net saat menyertifikatkan beberapa batu mulia miliknya di Surabaya, Jumat (20/2/2015).

Tapi pengalaman pahit itu justru membuat Budi penasaran dan termotivasi untuk mempelajari batu permata lebih dalam. Baik soal jenisnya, sedikit banyak mengenai bagaimana cara membedakan permata asli dan palsu, juga harga yang ada di pasaran.

Pengalaman pertama Budi adalah membeli sebuah batu zamrud seharga Rp50 ribu pada tahun 2009 lalu. Kalau ditaksir, harga zamrud milik Budi sekarang ini Rp 2 juta. Ini juga yang akhirnya memotivasi Budi untuk tidak hanya mengoleksi batu permata saja, tapi juga menjadikan hobi ini sebagai ladang mencari laba. “Sekarang orientasi saya, ya bisnis,” katanya.

Budi adalah satu dari banyak “pemain batu” di Kota Malang. Para penghobi batu mulia di Kota Apel, termasuk Budi, seringkali nongkrong di Pasar Majapahit, dekat alun-alun Kota Malang.

Bincang santai ngalor-ngidul, dan tentu saja obrolan seputar batu permata, mewarnai pertemuan mereka yang sudah jadi rutinitas setiap akhir pekan. Ada yang senior atau dituakan. Ada juga yang junior atau pemain baru. Mereka berkumpul sejak jam 10 pagi sampai sore. Tidak jarang hingga malam hari.

Budi mengatakan, komunitasnya memang tidak memiliki embel-embel nama tertentu. Yang penting mereka saling kenal satu sama lain, nyambung ketika ngobrol soal hobi, dan yang paling penting, mau berbagi informasi. Informasi seputar batu permata inilah yang membuat mereka menjadi tidak mudah tertipu lagi.

Di Surabaya, komunitas seperti ini justru ada di sentra batu permata di Jalan Kayoon. Bedanya, komunitas ini khusus untuk para pedagang dan pengrajin yang ada di Taman Wisata Kayoon itu. Namanya, Persatuan Pedagang dan Pengrajin Batu Permata Indah (P3-Bapin) Taman Wisata Kayoon, Surabaya.

Mochamad Kudori, ketua P3-Bapin mengatakan bahwa komunitas penghobi batu permata di Surabaya justru tidak terkoordinasi sebagaimana komunitas yang ada di daerah lain. “Sering berkumpul di sini juga kok, komunitas dari daerah-daerah seperti Gresik, Lamongan. Kalau di Surabaya ini kayaknya masih belum ada seperti itu,” katanya kepada suarasurabaya.net, Kamis (15/2/2015). (den/edy)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 23 Desember 2025
26o
Kurs