Senin, 29 Desember 2025

Sapi Ternak di Lumajang Diserang Penyakit Reproduksi

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Ternak sapi di wilayah Kabupaten Lumajang saat ini cukup banyak yang terserang penyakit reproduksi. Hal ini dipicu karena pemberian pakan yang tidak memadai atau layak untuk meningkatkan pertumbuhannya.

drh Gatot Subiyantoro Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Kamis (9/4/2015) mengatakan, gangguan reproduksi itu terutama terjadi pada sapi betina.

Penyakit reproduksi ini, lanjut dia, banyak menyerang ternak sapi betina croos atau silangan. Baik jenis limusin, simental dan yang lainnya.

“Ini disebabkan pertumbuhan sapi sejak pedet (anakan—red) itu targetnya memang cukup tinggi. Karena sejak anakan, sapi jenis silangan ini terus dipacu pertumbuhannya agar maksimal. Sehingga membutuhkan asupan pakan yang tinggi pula,” paparnya.

Dari pemantauan Disnak Kabupaten Lumajang, sejauh ini ternak sapi yang terserang penyakit reproduksi tercatat mencapai 0.5 persen dari jumlah keseluruhan populasi sapi betina yang ada.

“Memang jumlahnya terlihat masih sedikit, tapi tidak bisa dibiarkan saja. Karena bisa mempengaruhi populasi sapi ke depannya. Untuk itu, Disnak Kabupaten Lumajang terus melakukan upaya pengendalian penyakit reproduksi ini, melalui pemeriksaan dan pencegahan melalui obat dan meminta peternak pemberian pakan yang cukup,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Gatot Subiyantoro juga mengungkapkan, penyakit resproduksi ini menjadi salah satu perhatian instansinya melalui program pencegahan penyakit. Hal ini dilakukan, agar produksi dan populasi ternak terus meningkat menuju swasembada.

“Kalau penyakit, kami terus melakukan upaya pencegahan dan pengobatan. Sementara untuk peningkatan populasi, kami melakukan kegiatan inseminasi buatan dan mengendalikan kegiatan reproduksi,” jelasnya.

Untuk populasi ternak sapi di Kabupaten Lumajang sesuai data Disnak Kabupaten Lumajang, sejauh ini tercatat mencapai 170 ribu ekor. Untuk populasi kambing mencapai 87 ribu ekor dan ayam potong mencapai 1 juta ekor per panen.

Populasi ternak yang dikembagkan para peternak lokal, sejauh ini sudah mencukupi kebutuhan daging di tingkat lokal Kabupaten Lumajang. Bahkan, peternak justru mengeluarkan komoditi sapi untuk kebutuhan berbagai daerah, seperti Surabaya dan Jakarta.

“Dari catatan kami, pengiriman sapi keluar daerah mencapai 14 ribu ekor pertahun. Sedangkan, untuk ayam potong justru 60 persen dari hasil panen dikirim untuk memenuhi kebutuhan luar daerah. Karena kebutuhan lokal Lumajang hanya 40 persennya saja. Sejauh ini, harga ayam potong dan sapi relatif stabil,” pungkas dia. (her/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 29 Desember 2025
26o
Kurs