Minggu, 28 Desember 2025

Puluhan Infrastruktur Sekolah di Lumajang Tidak Layak Ditempati

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lumajang mencatat masih cukup banyak sekolah yang dinilai tidak layak untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar-mengajar siswa.

Drs Asep Bambang Sekretaris Dindik Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Kamis (7/5/2015), mengatakan bahwa upaya perbaikan infrastrktur pendidikan masih terus dilakukan.

“Program itu dengan ditopang pembiayaan dari APBD Kabupaten, dana blockgrant dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat,” katanya.

Sasarannya adalah memperbaiki sekolah-sekolah yang kurang layak yang jumlahnya masih cukup banyak. Terutama, untuk Sekolah Dasar (SD) yang masih banyak menggunakan atap asbes dan kondisi infrastrukturnya jelek.

“Jumlah SD yang infrastrukturnya kurang layak mencapai 10 persen dari 560 sekolah yang tersebar di 21 wilayah Kecamatan. Jumlah SD yang infrastrukturnya tidak dan kurang layak digunakan, mencapai 10 persen dari 560 sekolah yang tersebar di 21 wilayah Kecamatan. Ini berarti masih ada puluhan sekolah yang harus diperbaiki ke depannya,” paparnya.

Hal ini disebabkan bangunan-bangunan sekolah tingkat SD tersebut rata-rata merupakan bangunan lama dengan infrastruktur yang tua dan kayu yang sudah lapuk. Selain itu, ada juga bangunan yang rusak karena terdampak bencana.

Seperti yang terjadi di SDN Kandangan 01 di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro yang wilayahnya berada di lereng Gunung Semeru, ruang kelas runtuh akibat diterjang puting-beliung.

“Sampai saat ini ruang kelasnya tidak bisa dipergunakan lagi untuk kegiatan belajar mengajar. Sejauh ini sudah diantisipasi agar tidak ditempati dulu. Agar jangan sampai, bangunan yang rusak menimpulkan masalah baru dengan adanya musibah bagi siswa,” terangnya.

Selain itu ada juga sekolah lain yang juga rusak karena bencana, yakni di SDN Sememu 01 Desa Sememu, Kecamatan Pasirian yang juga ambruk setelah diguyur hujan deras yang disertai angin puting beliung.

Sekolah yang lokasinya satu areal dengan Kantor Desa Sememu, Kecamatan Pasirian ini, ambruk karena kebanyakan pilar kayunya sudah tua dan keropos. Perbaikannya juga belum dilakukan karena masih menunggu anggaran.” Ini sebagian contoh saja,” tuturnya.

Kerusakan sekolah yang terjadi, menurutnya, juga alami terjadi karena berbagai penyebab.” Terkadang ada sekolah yang baru dibangun 5 tahun atau 10 tahun lalu, juga rusak karena penyebab bencana. Ini kan penyebab alami yang tidak bisa dihindari. Mudah-mudahan semuanya bisa kita eliminir potensi kerusakan yang mengakibatkan kerugian seperti itu,” tukasnya.

Ke depan, Dindik Kabupaten Lumajang akan terus mengupayakan perbaikan sekolah yang kurang layak dan rusak karena bencana ini, dengan sharing anggaran daerah dan pusat.

Sementara itu dalam kegiatan upacara peringatan Hardiknas di Alun-Alun Kabupaten, Drs H Asat Malik, Mag Bupati Lumajang menekankan arah pengembangan potensi pendidikan anak didik untuk lebih mengarah kepada pengembangan dan pemanfaatan potensi kekayaan alam yang ada.

“Sejak dini, siswa harus dipersiapkan mengelola potensi yang ada. Terutama untuk mengelola kekayaan alam yang ada di daerah dan berlimpah ruah, namun potensi sumberdaya manusia kurang. Selain itu, anak didik juga harus berkarakter Pancasila,” katanya.

Menyikapi apa yang disampaikan Asat Malik Bupati ini, Sekretaris Dindik Kabupaten Lumajang menyikapi, bahwa ke depan upaya untuk mendekatkan pendidikan dengan pengelolaan potensi alam akan terus dikembangkan.

“Caranya, dengan memperbanyak Sekolah Kejuruan dengan skala perbandingan 30-70 persen. Dimana yang 30 persen adalah Sekolah Kejuruan dan 70 persen sekolah umum lainnya. Saat ini masih mengawali untuk mengarah ke sana dan di masing-maisng jenjang akan terus disosialisasikan,” pungkas dia. (her/dwi)

Teks Foto :
– Potret bangunan SD yang rusak akibat bencana puting-beliung.
Foto : Sentral FM.

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Minggu, 28 Desember 2025
30o
Kurs