Dari 16.704 siswa baik SD maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang mengikuti UN, tercatat 2 siswa batal hadir ke sekolahnya karena alasan berbeda.
Drs H As’at Malik, Mag Bupati Lumajang ketika dikonfirmasi Sentral FM dalam peninjauan pelaksanaan UN di SDN Kepuharjo 02 mengatakan, sesuai laporan dari penitia penyelenggara, kedua siswa yang batal mengikuti UN ada yang disebabkan terjangkit DBD (Demam Berdarah Dengue) dan ada yang meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan lalu-lintas.
“Siswa yang meninggal dunia karena kecelakaan dari SDN Ditotrunan 01. Selain itu, ada juga siswa SDN Ditotrunan 01 lainnya yang sakit dan siswa SDK Santo Yoseph yang juga dalam perawatan medis karena DBD. Untuk siswa yang meninggal dunia karena kecelakaan,” katanya.
Siswa yang meninggal dunia diinformasikan dalam perjalanan untuk belajar bersama sebagai persiapan menghadapi UN.
“Siswa dalam perjalanan belajar dengan temannya, saat di jalan kemudian tabrakan sehingga meninggal dunia. Untuk 2 siswa yang sakit, nanti akan mengikuti ujian susulan yang akan diselenggarakan Senin (1/6/2015) depan,” kata Asep Bambang.
Sementara itu, secara keseluruhan untuk pelaksanaan UN SD hari pertama dengan mata ujian Bahasa Indonesia berjalan lancar tanpa kendala teknis maupun non teknis.” Sejauh ini lancar-lancar saja, tidak ada kendala. Siswa sudah mengikuti UN di masing-masing ruang ujian dengan pengawas yang telah ditunjuk melalui sistem silang,” papar As’at Malik Bupati.
Ia berharap dengan pelaksanaan UN yang masih menyisakan beberapa hari lagi, para siswa diharapkan fokus dengan persiapan menghadapi mata ujian yang akan diujikan di hari berikutnya.
“Masih ada beberapa hari lagi dan saya minta siswa tetap fokus. Orangtua juga demikian, saya harap ikut membantu anak-anaknya agar tetap sehat dan fit selama mengikuti UN,” terangnya.
Meski pelaksanaan UN tidak menjadi acuan bagi kelulusan, ia juga meminta agar siswa tetap serius menghadapi ujian. Pasalnya, nilai UN selain menjadi acuan pemetaan juga penting sebagai acuan siswa untuk memasuki sekolah di jenjang berikutnya, yakni SMP.
“Nilai hasil UN SD ini, penting untuk acuan ke sekolah jenjang SMP. Untuk itu, saya minta siswa tetap serius menghadapi UN. Jadi, UN tidak boleh dianggap bukan sebagai ujian penentu, karena nilai hasil UN juga sama pentingnya dengan ujian lainnya, bahkan sangat penting,” pungkas dia. (her/dwi)
Teks Foto :
– Siswa SDN Kepuharjo 02 Lumajang serius mengerjakan soal UN.
Foto : Sentral FM.
NOW ON AIR SSFM 100
