
Cuaca ekstrem di perairan selatan Kabupaten Lumajang beberapa hari terakhir berdampak terhadap ketinggian ombak di sepanjang pesisir. Ketinggian ombak dilaporkan mencapai 3 meter lebih, sehingga berdampak terhadap aktivitas nelayan di sana.
Para pelaut tradisional ini memilih untuk libur melaut dalam rentang waktu sampai sepekan ke depan. Ini disampaikan Syaiful Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Senin (29/6/2015).
Dia mengatakan, ketinggian ombak seganas ini membuat nelayan di wilayah sejumlah tempat pendaratan ikan (TPI) memilih untuk tidak melaut. Diantaranya, di wilayah Kecamatan Tempursari, Pasirian dan Yosowilangun.
“Para nelayan memilih tidak melaut karena ombak sangat tinggi. Jika dipaksakan, khawatir perahu akan pecah dihantam ombak,” kata Syaiful.
Meskipun di saat ombak ganas seperti ini, biasanya ada beberapa nelayan berpengalaman yang tetap melaut, namun DKP Kabupaten Lumajang tetap melarang mereka untuk beraktivitas demi keselamatan jiwa.
“Para nelayan juga telah kita berikan imbauan untuk tidak melaut terlebih dulu karena cuaca ekstrem dan ombak sangat tinggi. Apalagi ini kan hampir lebaran. Dan Alhamdulillah larangan ini dipatuhi lebih dari 100 nelayan kita. Sehingga sejak 3 hari terakhir, 500 perahu nelayan tradisional praktis tidak beraktivitas,” ujarnya.
Sebagai gantinya, seperti biasa ketika cuaca memburuk, maka para nelayan akan beralih dengan pekerjaan lainnya. “Yakni ke sawah, membuat pindang atau yang lainnya. Potensi ombak ganas ini sesuai prakiraan BMKG masih akan terjadi hingga sepekan mendatang,” kata dia. (her/wak)
Teks Foto :
– Para nelayan di pantai selatan Lumajang yang tidak melaut karena ombak ganas dan terpaksa menambatkan perahunya.
Foto : Sentral FM.