
Calon penumpang pesawat yang transit di Bandara Juanda terpaksa tidur di ruang tunggu bandara untuk menunggu kepastian besok pagi, Jumat (17/7/2015).
Mereka yang datang dari luar pulau terpaksa beristirahat, baik di kursi tunggu keberangkatan, di ruang merokok, atau tidur di tempat bermain anak-anak, di dekat gate lima terminal satu domestik bandara juanda.
PT Angkasa Pura pun belum bisa memastikan pembukaan kembali, karena harus menunggu koordinasi dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Herman, pekerja kontraktor di Samarinda hendak pulang ke kampung halamannya di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Seharusnya Herman dan enam kawannya yang lain berangkat ke lombok naik pesawat lion air tadi sore pukul 16.00 WIB.
“Tadi sudah dijadwal ulang. Dari Lion Air dikasih jadwal besok sore jam empat,” katanya kepada suarasurabaya.net, Kamis malam.
Hanya saja, herman mengatakan, pihak maskapai belum memberikan jaminan keberangkatan bagi dirinya dan calon penumpang lainnya.
Hal yang sama juga terjadi pada Norman (24 tahun) siswa Akademi Militer semester akhir di Magelang yang baru saja berlibur dari Bali.
“Dari rumah teman, tadinya mau pulang ke rumah di Tarakan Kota, karena kemarin disuruh pulang untuk lebaran di rumah,” ujarnya.
Sayangnya, begitu sampai di Juanda dan seharusnya berangkat dengan pesawat Lion Air tadi siang pukul 14.00 WIB, bandara sudah ditutup karena terdampak abu vulkanik Gunung Raung. (den/edy)