Minggu, 29 Juni 2025

31 Tahun Menabung, Tukang Pijat Balita Ini Akhirnya Berangkat Haji

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Ny. Ponisah (65) tukang pijat balita yang tinggal di Jl. Mangga RT-02/RW-02, Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Kota Lumajang akhirnya bisa berangkat berhaji setelah menabung selama 31 tahun lamanya.

Ia mengaku telah memulai menabung sejak Tahun 1984, setelah memiliki tekad yang kuat untuk bisa berangkat berhaji ke tanah suci.

“Saya memulai dengan menabung semampunya, mulai dari Rp.1000 hingga Rp2.000 yang disisihkan dari hasil memijat yang diberikan sukarela oleh pasien. Dan saat itu, pasien kebanyakan tidak memberikan ongkos pijat dengan uang. Mereka ada yang memberi gula dan lainnya,” katanya saat ditemui Sentral FM di rumah merangkap tempat praktek pijat khusus balita dan anak-anak tersebut.

Uang tabungannya, dikumpulkan dalam celengan ayam yang berukuran lumayan besar yang disimpannya di lemari. Setiap hari, celengan itu terus diisi hingga uang yang terkumpul di dalamnya pun makin banyak.

“Hingga Tahun 2009 lalu, saya akhirya berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp20 juta dari celengan ayam tersebut. Dan uang sebesar itu kemudian saya gunakan untuk mendaftar berhaji melalui sebuah lembaga perbankan. Sedangkan sisa untuk pelunasannya, saya masih harus mengumpulkan dengan menabung lagi,” papar Ponisah yang akrab di sapa Bu Temo.

Selanjutnya, perempuan dengan 3 anak dan 8 cucu ini menyebutkan, jika dirinya tidak tahu persis kapan bisa diberangkatkan ke tanah suci.

“Saya tidak berpikir itu, karena masih harus menunggu panggilan berangkat. Yang ada di pikiran saya adalah terus menabung untuk membayar pelunasannya nanti. Dan alhamdulillah, pasien pijat saya terus bertambah. Sampai saat ini setiap hari pasien yang datang 11 sampai 20 orang sehingga ada saja rejeki yang terkumpul. Karena saya menaruh kotak uang yang diisi sukarela oleh pasien. Dan uang itu yang terus saya kumpulkan,” terang Bu Temo yang merupakan istri dari purnawirawan TNI AD ini.

Sampai akhirnya, Tahun 2015 ini ia mendapat panggilan untuk berangkat berhaji ke tanah suci. Panggilan pemberangkatan itu pun ia terima dengan suka cita. Apalagi uang tabungan untuk pelunasan BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) juga sudah terkumpul.

“Saya membayar pelunasan biaya haji sebesar Rp17,760 juta. Jadi total biaya untuk berangkat haji yang saya bayarkan besarnya Rp37,6 juta. Dan untuk pelunasan itu, uang tabungan saya telah mencukupi, sekaligus uang saku selama di tanah suci nanti juga sudah ada,” ucapnya bersyukur.

Dengan diterimanya panggilan pemberangkatan haji ini, Bu Temo mengaku bahwa cita-citanya untuk menunaikan panggilan Allah SWT ke tanah suci sudah tertunaikan. “Saya menata hati untuk berangkat haji sudah sejak lama. Bahkan, saya sudah mempersiapkan bekal menghafal bacaan-bacaan selama berhaji juga cukup lama dengan bimbingan Kyai Imron Anis. Dengan panggilan pemberangkatan ini, seolah hati saya jadi lega,” tuturnya.

Selama beribadah haji ke tanah suci dengan kepastian pemberangkatan 8 September nanti, Bu Temo pun mengaku telah cukup mempersiapkan tekad sekaligus fisiknya. Dirinya tergabung dalam kloter 46 yang akan diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 8 September, selanjutnya diterbangkan ke tanah suci 9 September melalui Bandara Juanda, Surabaya.

“Keinginan saya, agar bisa lancar beribadah haji dan bisa kembali lagi ke rumah. Dan selama berhaji nanti, saya akan meng-umroh-kan orang tua dan almarhum suami yang meninggal Tahun 2010 lalu. Itu saja keinginan dan tekad saya,” ujarnya. (her/dwi)

Teks Foto :
1. Ny. Ponisah mempersiapkan barang bawaan yang akan dibawa ke tanah suci.
2. Situasi rumah Ny. Ponisah yang banyak didatangi pasien pijat.
Foto : Sentral FM

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Minggu, 29 Juni 2025
30o
Kurs