Populasi ternak sapi di Kabupaten Lumajang yang menjadi salah-satu sentra penghasil daging di Jawa Timur, cukup besar. Sesuai data Dinas Peternakan Kabupaten Lumajang, saat ini jumlah ternak sapi yang dikembang-biakkan para peternak mencapai 174 ribu ekor.
Namun, dari sekian banyak ternak sapi yang ada tidak sepenuhnya subur reproduksinya. Pasalnya, ada sapi yang masuk kriteria mandul. Dan sapi yang mengalami gangguan reproduksi, disebabkan beberapa faktor.
“Ada yang disebabkan sudah waktunya memasuki masa afkir yang telah berusia antara 6 tahun sampai 8 tahun. Ada pula yang disebabkan karena kekurangan pakan dan mineral tertentu, meski usianya masih produktif,” kata drh Gatot Subiyantoro Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Selasa (15/9/2015).
Dikatakannya, untuk gangguan reproduksi yang disebabkan ternak sapi sudah memasuki masa afkir, jumlahnya mencapai 15 persen dari keseluruhan jumlah populasi ternak yang ada. Karena, semakin tua usia ternak sapi, maka tingkat kesuburannya akan semakin turun.
“Kami menyarankan, agar sapi-sapi yang masuk masa afkir ini untuk dijual guna dijadikan sapi potong dan diganti dengan anakan sapi yang produktif,” paparnya.
Sedangkan untuk sapi dengan gangguan reproduksi karena faktor kekurangan pakan dan mineral tertentu, peternak diarahkan untuk melakukan perawatan dan pengobatan. (her/rst)
Teks Foto :
– drh Gatot Subiyantoro.
Foto : Sentral FM.
NOW ON AIR SSFM 100
