Luasan lahan hutan di Gunung Semeru yang terbakar semakin bertambah, hingga mencapai lebih dari 25 hektar pada Sabtu (24/10/2015).
“Awalnya dilaporkan 10 hektar. Di hari kedua api merambat ke lokasi hutan lainnya hingga 15 hektar lahan hutan lainnya turut hangus. Untuk luasan hutan yang terbakar secara pasti, saya masih menunggu laporan dari teman-teman di lapangan,” kata Ayu Dewi Utari, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) kepada Sentral FM.
Upaya pemadaman dengan sekat bakar, yang dibuat dengan membuat jarak di antara vegetasi tanaman kering, sejauh ini belum membuahkan hasil maksimal. Loncatan api yang semula hanya menghanguskan kawasan hutan di antara pos shelter 2 sampai pos shelter 3 Blok Watu Rejeng, kini malah mengarah turun ke jalur pendakian di Pos shelter 1.
“Loncatan api terjadi karena angin yang cukup kencang. Apalagi saat ini puncak musim kemarau, hingga vegetasi tanaman di kawasan hutan sepanjang jalur pendakian itu dalam kondisi kering hingga mudah terbakar,” katanya.
Sementara, jalur pendakian Gunung Semeru, Sabtu, telah steril dari aktivitas pendakian. Sebanyak 30 orang pendaki yang, Jumat (23/10/2015) sempat tertahan di Ranu Kumbolo, telah berhasil dievakuasi turun ke pos check poin di Desa Ranu Pane.
“Jalur pendakian statusnya masih ditutup total sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” kata Ayu Dewi Utari. (her/iss/fik)
NOW ON AIR SSFM 100
