Rabu, 24 Desember 2025

50 Hektar Lebih Hutan Semeru Hangus Terbakar

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Kebakaran hutan di kawasan Gunung Semeru sampai hari ini, Senin (26/10/2015) masih belum berhasil dikendalikan. Bahkan, api terpantau semakin menyebar di 7 titik berbeda dengan luas lahan yang terbakar mencapai lebih dari 50 hektar.

DR Ir Ayu Dewi Utari, Msi Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kepada Sentral FM mengatakan, 7 titik api yang masih membara diantaranya di areal hutan Blok Watu Rejeng, di bawah Watu Rejeng, Ranu Pane, Pos 1, areal hutan dekat Cadangan dan 2 titik areal hutan dekat Bantengan.

“Persebaran api inilah yang membuat upaya pengendalian tidak mudah dilakukan. Luasan lahan yang terbakar sampai hari ini, dilaporkan mencapai lebih dari 50 hektar. Sejauh ini 50 personil pengendalian api dari TNBTS dibantu masyarakat dan relawan masih bekerja keras melakukan pemadaman,” katanya.

Untuk upaya pengendalian api, masih menurutnya, masih tetap menggunakan cara tradisional. Yakni membuat sekat bakar untuk membatasi atau melokalisir pergerakan api. Terutama di titik kebakaran yang besar, yakni di Blok Watu Rejeng dan Pos 1.

“Sedangkan di titik yang lain merupakan jalur pendakian yang lokasinya sempit. Upaya pengendalian api dilakukan dengan gebyok atau menggunakan ranting hijau untuk memadamkan api,” paparnya.

Sejauh ini, Ayu Dewi Utari juga belum bisa memastikan, dampak kerusakan terhadap vegetasi tanaman dan habitat satwa yang ada di Gunung Semeru. Pasalnya, fokus yang dilakukan saat ini adalah untuk memastikan api padam terlebih dulu. “Saat ini kita berupaya keras mengendalikan api agar tidak meluas,” pungkas Ayu Dewi Utari.

Sementara itu, Wawan Hadi Siswoyo Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang dalam kesempatan terpisah menyatakan, ada juga laporan lokasi hutan yang terbakar di lereng Gunung Surak di wilayah Dusun Darungan, Desa Pronojiwo dan Gunung Glendang di wilayah Dusun Kebonan, Desa Oro-Oro Ombo dan di kawasan Kamar A Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Saat ini, personel BPBD Kabupaten Lumajang juga dikerahkan untuk melakukan pengendalian api di lokasi bergabung dengan unsur TNI/Polri dan masyarakat sekitar.

“Pengendalian api tidak hanya untuk di jalur pendakian Semeru saja, karena ada titik api yang saat ini berupaya kita padamkan di wilayah selatan di Keamatan Pronojiwo yang juga masuk lereng Gunung Semeru,” ungkapnya.

Untuk kebaaran di Rau Pane, lanjutnya, tetap menadi prioritas dan menjadi tanggung jawab bersama. Hanya saja, upaya pemadaman tidak mudah dilakukan. “Sebab setelah api padam, ditinggal sebentar api muncul kembali. Ini karena faktor angin kencang di lereng Gunung Semeru,” katanya.

BPBD Kabupaten Lumajang telah mengerahkan 6 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) Bencana ke Ranu Pane untuk membantu upaya pemadaman tersebut. “Saat ini, seluruh personel di bawah kendali Balai Besar TNBTS masih berupaya untuk melokalisir api agar tidak sampai merembet kemana-mana,” jelasnya.

Untuk pengendalian api, Wawan Hadi Siswoyo mengungkapkan, personel di lapangan dihadapkan dengan api yang menjalar ke areal tebing dengan kemiringan 60 sampai 70 derajat. Dengan kondisi ini, personel pengendali api tidak mungkin akan mendaki tebing tersebut.

“Sebab, potensinya bisa terjebak api karena di lapangan personel menggunakan alat seadanya. Air juga tidak ada. Sehingga, dibuat sekat bakar di areal tersebut guna membatasi persebaran api,” terangnya.

Kebakaran di Gunung Semeru sesuai laporan TNBTS mulai muncul api sejak 19 Oktober. Api ini sudah dipadamkan oleh petugas pengendali namun muncul lagi titik api lainnya pada 20 Oktober. Api kedua sudah dipadamkan, ganti muncul titik api lain di hari berikutnya.

“Ini yang menjadi problem karena vegetasi kering di puncak musim kemarau. Sehingga api mudah menyebar ketika ada potensi persebaran api,” demikian pungkas Wawan Hadi Siswoyo. (her/dwi)

Teks Foto :
– Potret kebakatan hutan di Gunung Semeru
Foto : Sentral FM

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 24 Desember 2025
26o
Kurs