Hidup di tengah krisis harus banyak saving, rencana, dan punya feeling kapan krisis berikutnya akan datang lagi. Begitulah salah satu rumus yang dibagi Kafi Kurnia Konsultan Bisnis dalam diskusi Economic Outlook 2016 di Suara Surabaya Center, Rabu (11/11/2015).
Kafi tampil beda, dengan nuansa kocak dan segar, sehingga bisa mencairkan suasana yang sebelumya serius membahas tentang ekonomi Indonesia.
“Ada beberapa alarm sebagai tanda krisis ekonomi. Alarm pertama, Bar dan tempat pijat sepi, alarm kedua KFC buat undian berhadiah, Alarm ketiga banyak pengusaha mau jual perusahaannya,” kata Kafi disambut tawa peserta.
Kafi juga menyampaikan, di tengah krisis saat ini masyarakat harus mengelurkan tabungan (saving) pada situasi yang tepat.
“Kalau punya, saving, punya plan, punya feeling krisis. Kita akan menang tanpa harus berperang kata strategi perang Sun Tzu,” ujar Kafi.
Menurut Kafi, dalam krisis itu ada bahaya dan peluang. Jadi, baca peluang itu dan waspada dengan bahayanya.
“Sekarang ini saatnya membeli perusahaan yang mau bangkrut. Ini memanfaatkan krisis sebagai peluang,” katanya.
Dalam situasi krisis, kata dia pebisnis harus belajar survive. Sebab, jika ikut-ikut lemah dalam kondisi yang kacau maka akan larut di dalamnya.
“Anda lemah yang lain akan lemah, Anda jangan jadi yang paling lemah. Kekuatan Anda itu ada saatnya bertahan. Itulah namanya belajar survive,” katanya.(bid/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
