Rabu, 24 Desember 2025

10 Bulan Terakhir, 78 Warga Lumajang Terpapar HIV/AIDS

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Jumlah penderita penyakit HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Lumajang setiap tahun terus bertambah. Tahun 2015 ini, sampai bulan Oktober saja sebanyak 78 penderita yang telah terdeteksi mengidap penyakit mematikan yang belum ada obatnya ini.

Askab Hariyanto Kepala Sub Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (14/11/2015), mengatakan bahwa Peningkatannya terjadi karena dua kategoti, yakni jumlah penderita yang terus bertambah atau akses pelayanan Dinkes yang sudah mulai gerak.

“Karena penyakiit HIV/AIDS sifatnya dirahasiakan. Tidak seperti penyakit lain yang tidak malu dan tidak ada diskriminasi jika diketahui orang. Berbeda dengan HIV AIDS menimbulkan diskriminasi dan stigma di masyarakat,” katanya.

Tahun 2015, terdeteksi sebanyak 78 penderita hingga Bulan Oktober saja. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah karena masih ada sisa 2 bulan berjalan. Sedangkan untuk Tahun 2014, terdeteksi sebanyak 85 penderita HIV/AIDS yang menyebar di 21 wilayah Kecamatan.

“Kalau dibandingkan jumlah penderita Tahun 2013 dengan 2014, ada peningkatan 10 persen. Penderita laki-laki lebih banyak, mencapai 55 persen dibandingkan penderita perempuan sebanyak 45 persen. Dengan kategori penderita, usia produktif antara 20 tahun sampai 35 tahun,” paparnya.

Cara penularan penyakit HIV/AIDS ini, kata Askab Hariyanto, bisa terjadi melalui darah, hubungan seksual yang tidak sehat dan pemberian ASI dari ibu yang menjadi penderita kepada anaknya. Namun yang terbanyak melalui hubungan seksual yang tidak sehat.

“Di Kabupaten Lumajang ini, penderita HIV/AIDS anak-anak juga ditemukan. Penderita anak-anak ini terjadi, ketika orangtuanya positif terpapar HIV-AIDS. Biasanya penderita anak-anak tereteksi setelah berusia 18 bulan. Kemarin, saya mengunjungi penderita anak-anak ini, yang kebetulan yatim piatu dan masih berstatus pelajar SD dan tidak mampu berobat. Sehingga kita memfasilitasinya,” kata dia.

Penderita anak-anak ini terdeteksi terpapar penyakit HIV/AIDS setelah mengalami penyakit kulit dan diare yang tidak kunjung sembuh. Setelah diperiksa ternyata positif HIV/AIDS. “Saat ini, kondisinya sehat dan bisa bermain sepeti halnya anak-anak lainnya. Namun kami tetap memantaunya,” kata dia.

Untuk tempat prostitusi liar yang masih ada di Kabupaten Lumajang, juga menjadi hot spot bagi persebaran penyakit mematikan ini. Karena tempat-tempat itu menjadi lokasi yang beresiko. Dinkes Kabupaten Lumajang juga telah melakukan pemeriksaan dan penyuluhan di tempat-tempat hotspot tersebut.

Dari pemeriksaan yang dilakukan dengan metode zero survey, hasilnya 30 persen dari 100 penghuni, dalam hal ini PSK (Pekerja Seks Komersial) yang diperiksa, ditemukan terpapar HIV/AIDS. Namun pemeriksaan hanya dilakukan dengan 2 reagan saja, sehingga belum bisa dipastikan benar bahwa yang terindikasi terpapar itu positif mengidap HIV/AIDS. (her/fik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 24 Desember 2025
31o
Kurs