Aktivitas vulkanik Gunung Bromo hingga Senin (14/12/2015), dilaporkan semakin menunjukkan peningkatan signifikan terutama kegempaan tremor yang tercatat sesuai data seismik PVMBG di Pos Pengamatan Gunung Api Bromo.
DR Ir Ayu Dewi Utari, Msi Kepala Balai Besar TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) kepada Sentral FM menginformasikan, sesuai laporan seismik dari petugas vulkanologi di Pos Pengamatan Gunung Api Bromo, Senin (14/12/2015) pukul 00-06.00 WIB, gempa tremor mencapai skala amax 3 mm sampai 29 mm dan dominan pada 7 mm.
“Aktivitas kegempaan tremor ini naik dibandingkan sehari sebelumnya, yang berkisar 3 mm sampai 28 mm dan dominan pada 7 mm,” katanya.
Secara visual, cuaca terpantau cerah meskipun mendung dengan angin tenang dan suhu berkisar antara 12 hingga 13 derajat celcius.
“Asap yang tersembur dari kawah Gunung Bromo juga terpantau kelabu tebal dengan tekanan kuat. Ketinggian asap tetap berkisar 1500 meter di atas puncak atau 3829 mdpl seperti sehari sebelumnya,” paparnya.
Namun, lanjutnya, arah asap yang terhembus angin mengalami perubahan dari yang kemarin ke arah barat dan barat daya, menjadi ke arah barat laut dan utara. “Secara visual semburan asap dan arahnya juga terpantau jelas meski seputaran Gunung Bromo berkabut,” terangnya.
Dengan perubahan arah asap yang membawa abu vulkanik ini, berdampak hujan abu juga mengalami perubahan hingga sampai ke Pos Pengamatan Gunung Api Bromo. “Di sekitar Pos Pengamatan Gunung Api Bromo dilaporkan terjadi hujan abu tipis,” tuturnya.
Untuk rekomendasi-rekomendasi berkaitan status Gunung Bromo yang hari ini masih tetap berstatus Siaga (Level II), juga tidak berubah. Kawasan Kaldera yang meliputi lautan pasir, kawah dan savana tetap tertutup total.
“Bahkan, dengan aktivitas vulkanik yang terus naik ini, kami memantau semakin banyak petugas yang bersiaga di kawasan Bromo, Tidak hanya dari jajaran pemerintah daerah saja, namun aparat Polri/TNI dan BNPB juga telah turun,” pungkas dia. (her/dwi)
NOW ON AIR SSFM 100
