Febri Irawan (24) sopir truk pompa beton yang menabrak empat pengendara motor dan satu mobil di traffic light Jl Mastrip Kedurus, menceritakan truk pompa merupakan kendaran tua yang banyak masalah.
“Kemarin baru saja diservis oleh perusahaan. Terus pagi tadi mulai jam 8.00 WIB saya pakai keluar dari garasi untuk mengerjakan konstruksi di HR Muhammad,” ujar Febri kepada suarasurabaya.net, Rabu (23/12/2015).
Febri juga merasakan selama dua minggu mengendarai truk ini sudah tidak beres. Mulai dari setirnya yang berat dan rem kadang fungsi kadang tidak. Tapi, bagaimana lagi, karena tidak ada truk lain lagi maka dia terpaksa menggunakan truk pompa ini.
Pemuda asal Banyu Putih Lumajang ini mengaku mulai kerja sebagai sopir mobil besar sejak tahun 2009 di perusahaan ekspedisi di Lampung Sumatera Selatan selama dua tahun. Kemudian dia pindah di perusahaan ekspedisi Surabaya selama 2,5 tahun dan akhirnya bekerja di PT Merak Jaya Beton baru dua Minggu.
“SIM saya resmi yaitu B 1 Umum. Dulu prosesnya dari sim A sampai B kemudian Umum. SIM B1 saya dapatkan di Lampung,” kata Febri.
Saat ini Febri masih berada di Polsek Karang Pilang, menunggu jemputan dari tim Laka Lantas Polrestabes Surabaya untuk diproses. Sementara para korban yang berada di RS beberapa sudah dijemput keluarganya.
Sekadar diketahui sebuah truk pompa beton bernopol L 8610 UV menabrak empat sepeda motor dan satu mobil Suzuki Swift yang sedang berhenti di traffic light simpang tiga Kedurus-Wiyung, Rabu (23/12/2015) sekitar pukul 08.15 WIB. Empat korban kecelakaan tersebut yaitu Mudjiono, M Huda, Wisnu, dan Wadan menjalani perawatan di IGD RS Wijaya Wiyung.
Satu korban yang paling parah adalah M Huda pengendara Vario hitam yang ringsek dan mengalami luka parah pada kaki dan punggung bagian bawah. (bid/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
