Hujan abu akibat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo yang mengguyur wilayah Kabupaten Lumajang, berdampak pada kerusakan lahan pertanian milik warga. Terutama di Desa Argosari yang luasannya mencapai ratusan hektar dengan tanaman jenis kentang dan kubis yang akhirnya gagal panen karena layu dan mengering.
Kondisi ini disikapi Drs H As`at Malik, Mag Bupati Lumajang dengan menyalurkan bantuan beras kepada 400 KK (Kepala Keluarga) petani Suku Tengger di Desa tersebut, Kamis (31/12/2015). Bantuan ini disalurkan bersama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan Kantor Sosial.
“Masing-masing KK akan kita salurkan bantuan beras 25 kilogram. Bantuan ini sifatnya sementara saja untuk antyisipasi beberapa hari ini. Dan bantuan ini untuk meringankan beban mereka sampai kondisi benar-benar pulih,” katanya kepada Sentral FM.
Sejauh ini, Pemkab Lumajang melalui Dinas Pertanian masih melakukan pengecekan guna memverifikasi kerusakan yang terjadi. Sehingga, Pemkab Lumajang belum menentukan bantuan lebih lanjut, agar para petani di wilayah lereng Gunung Bromo ini bisa bercocok tanam kembali.
“Verifikasi masih dilakukan. Apalagi saat ini kan tutup tahun, sehingga kalaupun diupayakan bantuan bibit, itu tidak bisa dilakukan saat ini. Masih menunggu Januari depan. Tapi nanti saya akan berdiskusi dengan Pak Ismail, Kepala Desa Argosari. Bagaimana sebenarnya kesulitan warga di sana,” paparnya.
Dalam penyaluran bantuan ini, Bupati juga mendistribusikan masker untuk warga setempat. Pasalnya, hari ini dilaporkan hujan abu masih mengguyur Desa tersebut. (her/rst)
Teks Foto :
– Lahan pertanian di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang yang rusak setelah diguyur hujan abu Gunung Bromo.
Foto : Sentral FM.
NOW ON AIR SSFM 100
