Susilo Bambang Yudoyono (SBY) Ketua Umum Partai Demokrat menegaskan, tetap menghormati dan mendukung Joko Widodo sebagai Presiden RI yang sah.
Sekecil apapun, SBY tidak berniat menjegal maupun menurukan Jokowi di tengah jalan. “Saya dan Partai Demokrat yang saya dipimpin, akan mendukung Jokowi sampai masa tugasnya selesai,” kata SBY.
Namun Demokrat akan bersikap kritis kalau.kebijakan Jokowi menyimpang dari UU dan tidak berpihak pada rakyat kecil.
Pernyataan SBY itu terangkum dalam pidato poltik memperingati Dies Natalis ke-15 Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (8/2/2017) malam.
Presiden ke-6 RI itu mengaku dalam beberapa bulan terakhir ini dirinya sering menjadi sasaran fitnah dan berita hoax atau berita bohong.
Dia merasa dtuding berada di balik aksi damai 411 dan 212 yang dihadiri jutaan umat Islam, sekaligus yang mendanai aksi tersebut.
Dia juga merasa disebut-sebut akan melakukan makar untuk menggulingkan pemerintahan Jokowi yang konstitusional.
Tuduhan lainnya muncul dari proses pengadilan kasus pemodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
“Saya dikatakan kong kalikong dengan KH Ma`ruf Amien Ketua Umum MUI, sehubungan dengan terbitnya Fatma MUI, yang menyebutkan pernyataan Ahok tentang surat Almaidah ayat 51, merupakan penistaan agama dan penghinaan terhadap ulama. Itu semua hoax,” kata SBY, disambut tepuk tangan meriah.
Kasus Ahok, di mata SBY, adalah persoalan kecil. Menjadi besar dan bias ke mana-mana karena dipolitisasi untuk kepentingan politik tertentu.
Kasus Ahok dikatakan SBY tidak ada kaitannya dengan SARA, NKRI dan kebhinekaan.
Soekarwo, Ketua DPD Jatim, menilai pidato politik SBY sudah terang benderang. “Sikapnya terhadap pemerintahan Jokowi sudah cukup gamlang, akan ngomong apa lagi,” tanya Pakde Karwo.(jos/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
