Selasa, 22 Juli 2025

Viral Video Flakka di Youtube Bahaya Bagi Generasi Muda Indonesia

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Infografis narkoba jenis baru bernama Flakka. Foto: Gana Arsista suarasurabaya.net

Belakangan ini netizen di Indonesia membincangkan berbagai video dampak narkoba jenis baru yang bisa membuat penggunanya berlaku seperti zombie. Nama narkoba ini Flakka.

Beragam video yang viral di youtube dan menyebar di Instagram ini menunjukkan perilaku pengguna Flakka melukai diri sendiri, menabrakkan diri ke mobil, menanggalkan pakaian hingga mengamuk di jalan raya.

Video di Youtube menyebutkan, mereka para pengguna Flakka mengalami halusinasi sebagai efek dari narkoba itu dan tergerak untuk melakukan hal-hal yang bagi sebagian orang, menakutkan.

Para penonton video ini akan dibuat ngeri sekaligus penasaran. Tapi akan sama berbahayanya bila penonton video ini, yang notabene generasi muda Indonesia, merasa penasaran dan tergerak untuk mencari narkoba ini.

Freid Suhartono, warga yang tinggal di Patraland, Malang menanggapi pembahasan mengenai flakka ini di Radio Suara Surabaya, Selasa (30/5/2017). Saat on air dia menyatakan, keberadaan Flakka ini sejak 3 atau empat tahun lalu.

“Memang tidak terlalu terpublikasi. Tapi akhirnya mereka pakai Youtube untuk publikasi, dan berharap media mainstream sebagai booster-nya. Mereka yang memviralkan ini, bisa jadi, ya para pengedarnya,” katanya.

Jeffry Wahyu, pendengar lain di Jalan Darmo Permai Selatan berkomentar, penyebar video flakka itu harus diblok.

“Penyebar videonya mesti diblok. Kan ada fitur di medsos “laporkan,” biar akun itu diblok. Video serupa perlu diblok juga, supaya anak-anak muda kita enggak lihat dan meniru,” ujar Jeffry.

Kenapa bangsa Indonesia jadi tujuan narkoba? Jeffry berpendapat, karena bangsa Indonesia gampang menjadi sasaran proxy war. “Kita tidak diserang lewat perang, tapi ya lewat hal-hal semacam ini,” katanya.

AKBP Suparti Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya mengatakan, media sosial memang sangat menjadi perhatian BNN. Namun, ranah tindakan sosialisasi maupun kampanye media sosial ada di BNN Pusat.

“Sosmed sangat menjadi perhatian kami. Kemarin kasus seperti tembakau gorilla, mereka bukannya takut, malah mencari. Ini tanggung jawab bersama, dan tentu saja peran orangtua. Tetap harus disampaikan bahwa ini bahaya,” katanya.

Dia menyayangkan, bahwa siswa SMP di Surabaya, sudah dia temui sudah memakai sabu-sabu dengan santainya. BNN terus melakukan sosialisasi, pencegahan, serta penanggulangan narkoba yang berasal dari sumber-sumber seperti media sosial.

“Memang, selama ini yang sudah melakukan baru dari pusat, kami hanya support. Istilahnya pelurusan, ke media tertentu yang berjejering dengan kami. Medsos biasanya malah dari pusat kemudian kami sebarkan,” katanya.(den/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 22 Juli 2025
28o
Kurs