Kebersamaan Wartawan Meliput Lebaran 1438 Hijriah di Jakarta

Silaturahmi dengan keluarga sudah jadi tradisi setiap Hari Raya Idul Fitri. Umat Islam yang merayakan biasanya mengawali dengan Shalat Ied berjamaah di sekitar tempat tinggalnya. Kemudian, dilanjutkan dengan sungkeman, saling memaafkan dengan anggota keluarga, kerabat, atau tetangga.

Tapi, tidak sedikit yang tidak bisa merayakan lebaran bersama keluarga karena tuntutan profesi. Salah satunya, jurnalis atau wartawan.

Bayu Primanda, wartawan media online mengaku, lebaran tahun ini dia harus menjalankan tugas meliput di Masjid Istiqlal, Jakarta. Kebetulan, tahun ini Joko Widodo Presiden melaksanakan Shalat Ied di Masjid Istiqlal, bersama Jusuf Kalla Wakil Presiden, sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara.

“Ya, sedih sih nggak bisa lebaran bareng keluarga di rumah. Tapi, saya jalanin aja, namanya juga tuntutan profesi,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Minggu (25/6/2017), di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Senada dengan Bayu, Yorike kontributor RRI Pro 1, juga mengaku sedih tidak bisa merayakan lebaran bersama keluarganya di Bandung.

Meski begitu, dia tetap semangat menjalankan tugasnya sebagai wartawan yang memberikan berbagai informasi seputar lebaran melalui laporan via udara.

“Saya sudah biasa liputan lebaran. Keluarga juga sudah maklum sama pekerjaan saya. Tapi, kita nggak terlalu sedih karena di lapangan juga ada rekan-rekan seprofesi yang sama-sama meliput,” ucapnya usai meliput Sholat Ied di Masjid Istiqlal.

Selain wartawan, cukup banyak profesi yang harus mengorbankan untuk tidak berlebaran bersama keluarga, seperti Polisi, TNI, Pemadam Kebakaran dan petugas kebersihan. (rid/bid/rst)