Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menitip pesan kepada para Gus dalam organisasi Forum Silaturahim Gawagis Nusantara agar menebarkan ajaran Ahlu Sunnah Wal Jamaah untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebab, kata Khofifah, menurut hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesisa (LIPI) Agustus 2018, bahwa politik identitas telah mengental di banyak lini. Kemudian, hasil penelitian UIN Syarif Hidayatullah menemukan, dari 34 Provinsi di Indonesia, ternyata anak-anak SMP dan SMA mengalami kristalisasi format pemikiran yang memiliki kecenderungan radikal.
Dua hasil penelitian itu, kata Khofifah, bisa menjadi referensi para Gus agar bergerak masuk sekolah Negeri dan Perguruan Tinggi untuk memberikan pencerahan Ahlu Sunnah Wal Jamaah.
“Mudah-mudahan ini menjadi starting point peran Gawagis masuk ke segmen di luar pesantren, seperti SMA Negeri dan Perguruan Tinggi strategis, untuk memberikan makna subtantif bagi penguatan Ahlu Sunnah wal Jamaah dalam menjaga NKRI,” katanya dalam sambutan di acara Forum Silaturahim Gawagis Nusantara di Ballroom Hotel Wyndham Jl. Basuki Rahmat, Surabaya, Sabtu (23/2/2019).
Sementara itu, KH Agus Macshoem Faqih Pengasuh Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban dalam sambutannya mengatakan, tujuan digelarnya silaturahim seluruh Gus se-Indonesia ini untuk berkhidmat kepada para ulama dan Gawagis yang memiliki komitmen penuh mempertahankan NKRI dan memberikan yang terbaik untuk negeri.
“Kalau ada orang yang ingin menghancurkan NKRI, maka akan menghancurkan NU dulu,” katanya.
Macshoem Fakih juga berharap, pertemuan 1000 Gawagis ini bisa meneguhkan komitmen menjaga negeri dan terjalinnya hubungan baik antara ulama dan umaro. (bid/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
