Selasa, 30 April 2024

Sulam Aplikasi, Kain Perca Bernilai Ratusan Ribu

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Jenny instruktur sulam aplikasi memandu peserta dalam workshop di Kaza Mall, Rabu (22/6/2021). Foto: Farah suarasurabaya.net

Pameran UMKM yang diselenggarakan di Atrium Kaza Mall Surabaya pada Rabu (23/6/2021) diisi workshop dengan tema Sulam Aplikasi dengan instruktur Jenny Kusumawati.

“Jadi pelatihan sulam aplikasi terdiri dari kain perca, kita bisa membuat untuk sisa-sisa kain jadi tidak terbuang dengan percuma, walaupun kecil kita bisa buat bunga-bunga, kita bisa tambahi dengan sulaman-sulaman dengan tusuk masing-masing banyak di situ,” jelas Jenny.

Wanita berusia 45 tahun ini mengungkapkan bahan-bahan yang digunakan cukup sederhana, salah satunya benang. Bisa benang sulam maupun benang jahit yang didobel dua.

Kemampuan yang dimilikinya ini berkat bergabung di Pahlawan Ekonomi (komunitas UMKM Surabaya). Awalnya ia hanya menjadi asisten, kemudian ia diberi banyak pelatihan dan membagikannya salah satunya melalui workshop ini. “Kita inisiatif sendiri, kita cari yang murah,” kata perempuan yang menjadi PIC workshop di Pameran UMKM ini.

Jenny mengatakan produk sulam aplikasi bervariasi. “Kalo sulam aplikasi itu bisa dibuat untuk baju, diaplikasikan ke baju, tas, dompet, ke kerudung juga bisa. Jadi semakin rumit kaya sunbonnet itu juga ada,” ungkapnya.

Ia berprinsip sulam aplikasi hanya menggunakan kain perca agar memanfaatkan barang yang sudah tidak dipakai dan membuatnya menjadi lebih bernilai.

Produk sulam aplikasi ini hanya bermodal kurang dari dua puluh lima ribu namun bisa menghasilkan ratusan ribu rupiah. “Kalau produk-produk itu tergantung kreasinya macam-macam dan kehalusan jaitannya. Kalau untuk yang 20 x 10 cm itu belum terbentuk ya itu bisa sampai Rp100 ribu, kalau sudah dibentuk bisa lebih mahal lagi,” ungkapnya.

Untuk diketahui, workshop ini diikuti sedikitnya 10 peserta dengan biaya sebesar sepuluh ribu rupiah. “Tadi bisa gratis kalau bawa bahan sendiri, karena tadi nggak ada yang bawa bahan, dikenakan sepuluh ribu aja, untuk pengajaran gratis,” katanya.

Sebanyak 10 peserta ini diberikan pelatihan dasar terkait sulam aplikasi selama dua jam. Antusiasme peserta terlihat ketika para peserta mampu menyelesaikan sulaman pertama dan ingin membuat membuat kreasi lain yang lebih menantang. “Iya tadi setelah sudah selesai membuat yang dasar itu, mereka ingin buat bunga-bunga, dompet dan macem-macem jadinya molor waktunya,” paparnya.

Salat satu peserta, bernama Minarni datang dari wilayah Bulak Kecamatan Kenjeran khusus untuk mengikuti workshop sulam aplikasi. “Senang sih, dapat ilmu,” jelasnya.

Perempuan berusia 39 tahun ini mengaku tidak masalah jika harus merogoh kocek sebesar sepuluh ribu rupaih. “Tapi kalau buat saya bayar nggak masalah mbak, yang penting kita dapat ilmu dapat pengalaman,” tambahnya.

Minarni berharap agar pelatihan ini terus diadakan sehingga mampu menginspirasi para peserta termasuk dirinya yang berkeinginan untuk menjadikan sulam aplikasi sebagai bisnis baru.

Sejalan dengan Jenny, ia juga berharap bahwa kedepannya peserta yang turut serta dalam pelatihan ini mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat. “Dengan hanya bermodal kecil ibu-ibu yang ikut pelatihan bisa menambah pendapatan dan juga melatih kreativitas,” pungkasnya.(frh/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
30o
Kurs