
Meita pendengar Suara Surabaya melaporkan dompet berisi uang sebesar Rp50 juta miliknya hilang saat berbelanja di sebuah toko di daerah Bluru Kidul, Sidoarjo pada Kamis (20/10/2022) pagi sekitar pukul 09.48 WIB.
Ia mengaku saat itu tengah berbelanja dan meletakkan dompetnya di box (kotak belanja) meja toko tersebut.
“Saya lupa tak taruh di box, ada yang jualan tak taruh di mejanya. Saya ngangkutin barang,” kata Meita saat mengudara di Radio Suara Surabaya.
Uang sebesar Rp50 juta itu mulanya akan ia setorkan, namun karena satu dan lain hal akhirnya memutuskan untuk berbelanja di toko tersebut terlebih dahulu.
Saat mengecek CCTV dekat toko itu ia melihat ada sosok pria yang diduga mengambil dompetnya. Pria tersebut mengemudikan pikap berwarna hitam.
Berbekal foto dari CCTV ini Meita kemudian melaporkan kasus kehilangan ini ke SS dan kepolisian.
Kemudian pada pukul 11.54 WIB, Dika Imanda pendengar SS yang sedang makan di sebuah warung nasi punel di Bangil, Pasuruan melihat ada pikap dengan ciri-ciri tersebut sedang terparkir. Namun sang sopir tidak ada di dalamnya.
Dika kemudian bergegas melaporkan ini ke Suara Surabaya dan melampirkan foto serta video pikap yang dimaksud. Setelah dicocokkan dengan laporan yang disampaikan Meita ternyata sama, sehingga Suara Surabaya meneruskannya ke Lantas Polresta Pasuruan.
Tak lama berselang, sekitar pukul 12.20 WIB anggota Lantas Polresta Pasuruan yang sedang patroli bergegas ke lokasi dan mengamankan pikap beserta pengemudinya.
Suara Surabaya juga menghubungi Meita untuk memberitahu kabar terbaru ini, dan ia pun bergegas menuju Bangil.
Kompol Indro Susetyo Kapolsek Bangil yang membawahi wilayah hukum penemuan ini saat dihubungi Suara Surabaya mengatakan, sopir sudah diamankan di Polsek Bangil dan bertemu Meita si pemilik dompet berisi uang Rp50 juta.
Berdasarkan keterangan sopir yang dihimpun Polsek Bangil, ternyata pria berinisial M itu adalah kakak dari S yang mengetahui masalah dompet tersebut. S tidak ada di dalam pikap saat diamankan karena sudah diturunkan di rumahnya daerah Kraton, Pasuruan sementara M melanjutkan perjalanan dan berhenti di warung nasi punel tersebut.
Polisi pun meminta agar M menghubungi S dan memintanya datang ke Polsek Bangil serta membawa dompet berisi uang Rp50 juta.
Hasil interogasi sementara berdasarkan keterangan S, Indro mengatakan, saat itu ia sebenarnya sedang menarik tagihan di toko yang belakangan diketahui toko frozen tersebut.
“Dia lihat ada tas kok kayaknya milik ibu tadi sudah keluar, akhirnya tas diambil. Ia berusaha mengejar setelah itu gak ada tanda-tanda mobil ibunya,
akirnya dia ngisi bensin lanjut pulang. Sama kakaknya dibilang besok aja dikembalikan ke toko itu karena besok mau ke sana lagi,” terangnya.
Indro memastikan isi dompet utuh dan tidak berkurang sedikitpun.
Sementara Meita yang dihubungi Suara Surabaya usai dompetnya berhasil ditemukan mengatakan masalah ini tidak diperpanjang dan akan diselesaikan secara kekeluargaan, karena ada itikad baik dari S untuk mengembalikan.
Ia juga menyebutkan sempat meminta bantuan pemilik toko frozen untuk menghubungi toko tempat S bekerja. Oleh S dijawab akan dikembalikan esok hari saat ke toko di Bluru Kidul itu lagi. Namun Meita yang diberitahu kalau orang yang membawa dompetnya ada di Bangil, segera bergegas ke sana.
“Ini keteledoran saya sendiri. Tumben ini tadi (ketinggalan), saya biasanya nggak pernah gitu. Teledor bener-bener. Seharusnya ini tadi saya setor dulu baru belanja. Ini pelajaran sangat luar biasa buat saya. Terima kasih Suara Surabaya, dompet saya ketemu berkat bantuan SS juga,” ujarnya.(dfn)