
Bagi Taniya Nanette Rudianto, usia bukan halangan untuk terus melakukan aktivitas dan menyalurkan hobi dalam mengisi waktu senggangnya.
Di usianya yang hampir 81 tahun, wanita kelahiran Manado Sulawesi Utara ini, masih terus menggeluti hobinya di tenis lapangan. Tidak hanya sebagai salah satu anggota pengurus di Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (Baveti), tapi juga masih aktif sebagai pemain tenis.
Bahkan yang terbaru, wanita yang biasa dipanggil Nana ini didapuk menjadi Ketua Panitia Kejuaraan Nasional Kejurnas Tenis Baveti Piala Menpora, yang di gagas Pengurus Pusat Baveti. Kejurnas veteran ke-9 ini di gelar pertama kalinya di Surabaya mulai 10 sampai 13 November 2022. Event ini digelar di beberapa lapangan di Surabaya. Di antaranya di lapangan tenis Kodam V Brawijaya, lapangan tenis Adityawarman dan lapangan tenis Araya Surabaya.
“Ini momentum yang harus diikuti, karena Baveti sebagai wadah untuk petenis petenis veteran. Selain itu kejuaraan tenis ini juga bisa memberikan semangat atau contoh positif untuk mereka yang muda muda. Membuktikan kalau mereka yang sudah veteran, ternyata masih bersemangat untuk melakukan aktivitas olahraga khususnya tenis,” ujarnya.
Menurut Taniya Nanette Rudianto, cabang olahraga tenis ini dianggap sebagai cabang olahraga sosial. Berbeda dengan cabang olahraga sepak bola, basket ataupun bulutangkis. Kejuaraan tenis seringkali sepi penonton meski masuknya digratiskan atau tidak di tiketkan. Ini berbeda dengan di luar negeri di Amerika Serikat ataupun eropa. Tapi menurutnya, itu tantangan tersendiri untuk orang orang yang aktif di dunia tenis, termasuk dirinya.
Wanita kelahiran 7 Januari ini juga mengakui, loyalitas di dunia tenis tidak bisa diukur dengan materi. Karena hobi atau kesukaan menjadi nomor satu. Yang penting di usianya seperti sekarang, bisa tetap happy karena bisa bertemu dengan petenis petenis veteran seusianya. Itu sebagai kebahagian yang tidak ternilai.
“Karena hobi tenisnya ini, saya juga sering menggelar kejuaraan tenis veteran dengan biaya sendiri baik di Surabaya ataupun di Jakarta. Tujuanya hanya ingin menyalurkan hobi tenisnya dan membahagiakan petenis petenis veteran lainnya yang ada di Indonesia. Karena kejuaraan tenis veteran di Indonesia jarang di gelar. Kalau tidak ada yang menggagas dan membiayai siapa lagi,” tambah Nana.
Pada Suara Surabaya Nana yang sudah hobi bermain tenis sejak muda ini juga mengatakan, untuk kejuaraan nasional kejurnas Baveti kali ini memperebutkan hadiah total 130 juta lebih. Akan mempertandingan perorangan putra-putri tunggal dan beregu. Diantaranya kelompok perorangan putri umur 40 tahun, 50 tahun 60 tahun, dan 65 tahun. Sementara untuk putra 40 tahun, 50 tahun, 60 tahun dan 70 tahun.
Sementara Jatim sendiri sebagai tuan rumah kata Nana, akan mengirimkan 10 atlet veteran putra putri. Di putri diantaranya selain akan di perkuat Taniya Nanette Rudianto sendiri, juga ada Natalia, Agustina, Icha dan Ratmini. Dengan kekuatan yang ada sekarang, Jatim bisa juara umum.
Nana juga berharap, kejuaraan ini nantinya bisa tergelar setiap tahun. Jangan hanya berhenti sampai disini saja, karena turnamen seperti ini sangat dirindukan petenis petenis veteran. Karena biasanya, petenis petenis veteran tidak akan berlatih rutin kalau tidak ada kejuaraan. Eventnya juga bisa di gelar di berbagai daerah. Tidak hanya di Jakarta, Jawa Tengah atau Jawa Timur saja. Tapi juga di luar Jawa.
Kejuaran nasional Kejurnas Tenis Veteran tahun ini juga memperingati hari Pahlawan 10 November. Rencananya akan dibuka langsung oleh Zainudin Amali Menteri Pemuda dan Olahraga-Menpora. Selain itu juga akan dihadiri Theo Sambuaga Ketua Pengurus Pusat Baveti.(bud/iss)