
Seorang bocah asal Belgia lulus sekolah menengah di usia delapan tahun. Bocah jenius itu adalah Laurent Simons, yang telah menyelesaikan pendidikan dasar hanya dalam kurun waktu 1,5 tahun.
Laurent adalah putra dari seorang ayah asal Belgia dan ibunya yang orang Belanda. Menurut kedua orang tuanya, Laurent memiliki nilai Intelligence Quotient (IQ) mencapai 145.
Laurent akan masuk pendidikan diploma yang umumnya memiliki murid paling muda berusia 18 tahun. Demikian dilansir Liputan6.com mengutip BBC, Minggu (1/7/2018).
Kepada radio RTBF Belgia, Laurent mengatakan, subjek favoritnya adalah matematika. “Karena begitu luas. Ada statistik, geometri, aljabar,” ujarnya.
Sang ayah mengatakan, putranya pernah memiliki kesulitan berinteraksi dalam bermain dengan anak-anak lain ketika masih balita.
Putranya juga tak terlalu tertarik pada mainan. Tapi tak disangka, kata pria itu, buah hatinya itu justru memiliki kepandaian yang luar biasa.
Bocah Belgia itu mengatakan dia bercita-cita menjadi seorang ahli bedah dan astronot. Tetapi kini ia tertarik dengan dunia komputer.
“Jika dia memutuskan besok untuk menjadi tukang kayu, itu tak jadi masalah bagi kami, selama dia bahagia,” kata sang ayah.
Tidak hanya Laurent, telah banyak anak-anak dari berbagai negara di seluruh dunia yang memiliki kecerdasan dan kejeniusan luar biasa, termasuk dari Indonesia.
Cendikiawan Suryaatmadja bocah jeniusasal Indonesia yang memulai kuliah fisika di Kanada pada usia 12 tahun. Foto: CBC
Pada 2016 silam, Cendikiawan Suryaatmadja bocah jenius asli Indonesia yang saat itu baru berusia 12 tahun memulai kuliahnya di University of Waterloo, Ontario, Kanada.
Bocah jenius yang biasa dipanggil Diki itu mempelajari fisika. Dia juga mengambil kelas tambahan untuk studi matematika, kimia, dan ekonomi di kampusnya di Kanada.
Diki mengaku belajar bahasa Inggris secara cepat dengan menonton film. Saat itu, dia pun tercatat sebagai mahasiswa termuda yang pernah mendaftar di University of Waterloo.
Staf penerimaan mahasiswa di University of Waterloo mengatakan kepada media di Kanada, Diki adalah salah satu siswa dengan catatan akademik terbaik yang pernah diterima di kampus itu.
Andre Jardin, pejabat asosiasi penerimaan kampus mengatakan, Diki memiliki nilai fenomenal dan sepenuhnya siap secara akademis.
Diki, dalam sebuah wawancara dengan lembaga penyiaran CBC mengatakan, dia ingin menerapkan apa yang dia pelajari di bidang energi terbarukan.(den)