Selasa, 17 Juni 2025

Rusia Klaim Patuh Gencatan Senjata, Tuduh Balik Ukraina Langgar Lebih dari 1.000 Kali

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Perang Rusia di Ukraina. Foto: Anadolu

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia membantah tuduhan Volodymyr Zelenskyy Presiden Ukraina yang menuding militer Rusia hanya berpura-pura menjalankan gencatan senjata Paskah.

Kementerian tersebut menyatakan bahwa pasukannya secara ketat mematuhi gencatan senjata Paskah yang diumumkan Vladimir Putin Presiden. Sebaliknya, mereka menuduh balik Ukraina telah melanggar lebih dari 1.000 kali.

Dalam pernyataan di media sosial, Kemenhan Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menembaki posisi Rusia sebanyak 444 kali, dan juga mencatat lebih dari 900 serangan drone oleh Ukraina. Disebutkan pula bahwa wilayah perbatasan Rusia seperti Bryansk, Kursk, dan Belgorod juga menjadi sasaran serangan Ukraina.

“Akibatnya, terdapat korban jiwa dan luka-luka di kalangan warga sipil serta kerusakan pada sejumlah fasilitas sipil,” tulis Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (20/4/2025).

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Ukraina terkait tuduhan tersebut.

Secara terpisah, Kemenhan juga menyatakan bahwa militer Rusia telah merebut kendali atas desa Novomykhailivka di Ukraina timur, sebelum adanya pengumuman gencatan senjata.

Sebelumnya, Volodymyr Zelenskyy Presiden Ukraina menuding militer Rusia hanya berpura-pura menjalankan gencatan senjata Paskah yang sebelumnya diumumkan oleh Vladimir Putin Presiden. Menurutnya, meski Rusia mengklaim menghentikan aktivitas militer, serangan tetap terjadi di sejumlah wilayah garis depan.

“Secara umum, hingga Minggu pagi Paskah, kita bisa mengatakan bahwa tentara Rusia sedang berupaya menciptakan kesan umum bahwa ada gencatan senjata. Namun, di beberapa tempat, mereka masih mencoba maju dan menimbulkan kerugian bagi Ukraina,” tulis Zelenskyy melalui unggahan di media sosialnya, Minggu.

Gencatan senjata itu sendiri dijadwalkan berlangsung selama 30 jam mulai Sabtu pukul 18.00 waktu Moskow (15.00 GMT), hingga Minggu tengah malam. Namun, Zelenskyy mengatakan telah terjadi ratusan tembakan artileri sejak Sabtu malam.

Pada Minggu pagi, pasukan Ukraina melaporkan 59 kali penembakan dan lima kali upaya serangan dari pihak Rusia. “Rusia harus sepenuhnya mematuhi ketentuan gencatan senjata,” tegas Zelenskyy.

Gencatan Senjata Masih Rawan Pelanggaran

Baik Rusia maupun Ukraina sama-sama melaporkan pelanggaran terhadap gencatan senjata yang diumumkan secara sepihak oleh Putin Presiden pada, Sabtu (20/4/2025) itu. Beberapa insiden pelanggaran bahkan dilaporkan terjadi setelah pengumuman tersebut.

Para analis mengatakan bahwa secara teknis hampir mustahil untuk menghentikan semua aktivitas militer secara instan, namun secara umum situasi di medan tempur menjadi lebih tenang, dan jumlah serangan cenderung menurun.

Respons dari pihak Rusia terhadap gencatan senjata ini cenderung positif. Banyak pihak berharap gencatan ini dapat berlangsung lebih lama dan menjadi awal bagi negosiasi damai.

Analis juga menilai bahwa saat ini Rusia dan Putin Presiden berada dalam posisi yang cukup menguntungkan untuk mendorong perundingan lebih lanjut, mengingat sejumlah keuntungan taktis di medan perang, serta adanya dorongan diplomatik dari pihak Amerika Serikat. (bil/ham)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Selasa, 17 Juni 2025
26o
Kurs