
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) di peringatan May Day, Kamis (1/5/2025) memberi sejumlah janji ke massa buruh, mulai sertifikasi untuk korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga beasiswa untuk SMA/SMK.
Untuk janji pertama, Khofifah mengatakan Pemprov Jatim akan menyiapkan pelatihan bersertifikasi bagi 10.000 korban PHK.
“Kami akan menambahkan lagi bahwa Pemprov Jatim akan menyiapkan pelatihan sekaligus sertifikasi bagi korban PHK 10.000 pelatihan dan sertifikasi,” katanya saat sambutan di peringatan May Day, Kamis (1/5/2025).
Pelatihan bersertifikasi itu, katanya, untuk memastikan masyarakat bisa mengakses pekerjaan dengan upah yang layak. “Dan bisa memenuhi kebutuhan keluarga,” imbuhnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim juga sudah menyiapkan anggaran dan program yang akan dikomunikasikan ke koordinator buruh. “Kita berharap peningkatan keterampilan bisa mengakaes pasar kerja yang ada,” tambahnya.
Selanjutnya di bidang pendidikan, ia akan memberi kepastian kuota bagi anak buruh yang ingin masuk SMA/SMK negeri. Pemprov Jatim juga akan menyiapkan beasiswa bagi siswa anak buruh di SMA/SMK swasta.
Sementara Jazuli Ketua DPW FSPMI Jatim sebelumnya menyebut 17 tuntutan yang disampaikan buruh ke Pemprov Jatim, seluruhnya disepakati. “Gubernur akan memperjuangkan perumahan layak yang bisa dinikmati buruh Jatim,” ucapnya.
Selain soal perumahan layak bagi buruh, Jazuli menyebut Gubernur Jatim juga menyepakati penambahan kuota anak buruh dalam seleksi masuk SMA/SMK negeri yang semula lima persen jadi 35 persen.
“17 tuntutan kita susah ditandatangani beliau, dan akan disampaikan ke Bapak Prabowo Subianto Presiden RI,” tutupnya.
Diketahui, orasi May Day di depan Kantor Gubernur Jatim itu berlangsung pukul 15.45. Pukul 16.02 Khofifah Indar Parawansa Gubernur serta Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernurnya turun menemui massa.
Setelah mendengar tuntutan buruh, Khofifah menanggapi lalu merayakan May Day dengan meniup lilin dan membagikan kue serta tumpeng. (lta/bil/ham)