Selasa, 30 April 2024

AKBP Roni Dapatkan Penghargaan Setelah Selamatkan Anak Terduga Teroris

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
AKBP Roni Faisal Saiful Faton Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya menolong seorang anak berusia sekitar 7 tahun saat terjadi ledakan bom di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018). Foto: Istimewa

AKBP Roni Faisal Saiful Faton Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya menerima penghargaan dari Kapolda Jatim. Penghargaan itu diberikan karena keberaniannya yang menyelematkan seorang anak berinisal AS (8), pasca insiden ledakan bom di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya.

Penyerahan penghargaan itu disaksikan langsung oleh Soekarwo Gubernur Jatim, Mayjen TNI Arif Rahman Pangdam V Brawijaya, Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo Wakapolda Jatim, dan sejumlah pejabat dari TNI, Polda Jatim, maupun Pemprov Jatim, di Masjid Arif Nurul Huda Mapolda Jatim.

Irjen Pol Machfud Arifin Kapolda Jatim mengatakan keberanian Roni memang patut diapresiasi. Meskipun anak tersebut merupakan anak dari pelaku bom bunuh diri, seorang polisi berkewajiban untuk menyelamatkannya. Anak tersebut bukanlah pelaku, melainkan hanya korban.

Untuk itu, lanjut Machfud, Roni berhak mendapatkan penghargaan, sesuai dengan program dari Kapolri, yaitu reward and punishment untuk anggota polri. Bahkan menurut Machfud, Roni layak diberikan kepercayaan untuk menjabat sebagai kapolres.

“Penghargaan ini kami berikan kepada Roni, karena keberaniannya menolong seorang anak saat insiden di Polrestabes waktu itu. Walaupun dia anak dari pelaku, tapi dia wajib menyelamatkannya,” kata dia.

Sementara untuk kondisi anak yang diselamatkan itu, lanjut Machfud, saat ini sudah membaik secara fisik. Namun untuk psikologisnya, masih perlu pendampingan dari para ahli psikolog, psikiater dan ahli agama. Hal itu dilakukan karena anak tersebut masih merasa trauma dan masih terdampak oleh paham-paham radikalisme, yang diberikan oleh orang tuanya.

Machfud mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak dari Unit PPA, KPAI, Pemda dan semua tim yang memiliki keahlian dalam psikologis anak dan agama.

“Ini sudah ditangani di Pusat Pelayanan Terpadu, terus ada Pemda, PPA, dan semua tim yang punya keahlian. Dari segi medis sudah sehat, tinggal psikologisnya saja. Karena masih ada ajaran agama yang selama ini diperoleh dari orang tuanya. Mudah-mudahan ada tim yang ahli agama, yang bisa merubah mindset agamanya lebih benar,” jelasnya.

Untuk jumlah korban ledakan yang saat ini masih menjalani perawatan, ada sekitar 13 orang, kemudian dari anggota kepolisian sebanyak 5 orang, dan 1 anggota kepolisian masih mengalami luka berat. (ang/tna/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
33o
Kurs