
Prabowo Subianto Presiden, sore hari ini, Selasa (6/5/2025), menghadiri acara halalbihalal bersama Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) dan Keluarga Besar TNI-Polri, di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Para tokoh yang hadir di acara itu antara lain Jenderal TNI (purn) Try Sutrisno, Jenderal TNI (purn) Wiranto, Jenderal TNI (purn) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Jenderal TNI (purn) AM Hendropriyono.
Kemudian, ada Jenderal Polisi (purn) Timur Pradopo, Jenderal Polisi (purn) Sutarman mantan Kapolri, Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur DI Yogyakarta, dan Nasaruddin Umar Menteri Agama.
Dalam pidato sambutannya, Presiden menekankan pentingnya membangun bangsa secara bertahap dan kolektif.
Lalu, RI 1 menyebut aspek penting lainnya yaitu menghargai kontribusi para pendahulu yang sudah meletakkan fondasi pembangunan nasional.
Untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara maju, adil, makmur dan sejahtera, Prabowo mengajak seluruh purnawirawan menjaga semangat perjuangan, serta terus memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara sesuai kapasitas masing-masing.
“Sebagai purnawirawan, dari segi kedinasan memang benar sudah menyerahkan kepada generasi selanjutnya. Tapi, sebagai patriot, sebagai warga negara, kalau kita masih punya kemampuan, masih punya semangat, dan punya sesuatu yang bisa kita sumbangkan kepada bangsa dan negara, kita harus menyumbang apa yang bisa kita sumbangkan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Prabowo Presiden mengungkapkan setiap prajurit tentu memiliki jiwa patriotik serta rasa ingin berbakti kepada nusa dan bangsa walau sudah purna tugas dari militer.
Salah satu salurannya adalah lewat partai politik. Sehingga, cukup banyak purnawirawan TNI yang membangun partai politik.
Di antaranya, Edi Sudrajat bersama Try Sutrisno mendirikan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) yang jadi salah satu peserta Pemilu 1999.
Berikutnya, Susilo Bambang Yudhoyono mendirikan Partai Demokrat, Wiranto Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Prabowo mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Menurut Prabowo, TNI tidak mau berkuasa menggunakan senjata. Tapi, memilih jalan meminta mandat dari rakyat secara demokratis lewat Pemilu.(rid)