
Inggris Raya mengalami lonjakan serangan siber yang “signifikan secara nasional” dari September 2024 hingga Mei 2025.
Hal itu diungkapkan oleh Richard Horne CEO Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) saat dilansir dari Antara, Kamis (8/5/2025).
“Di NCSC, kami telah menangani lebih dari 200 insiden sejak September tahun lalu. Dan itu termasuk dua kali lipat insiden yang signifikan secara nasional dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” katanya.
Pihaknya mencatat bahwa “musuh” Inggris, yang mengejar agenda geopolitik, sedang “menyelidiki kelemahan” dalam sistem keamanan siber negara tersebut.
Di antara negara-negara yang menimbulkan ancaman langsung terhadap Inggris, ia menyebutkan ada Iran, China, dan Korea Utara.
Selain itu, NCSC dan dinas keamanan Inggris MI5 juga melihat adanya hubungan langsung antara dugaan serangan siber Rusia dan ancaman terhadap keamanan Inggris, demikian kata Horne.(ant/ris/ipg)