Kamis, 15 Mei 2025

Fenomena Gelombang PHK, Pakar Ekonomi Unair Ungkap Tiga Masalah yang Dihadapi Indonesia

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Ilustrasi seorang karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Foto: Pexels

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia masih terus terjadi. Merujuk catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur (Jatim), hingga akhir 2024 lalu sebanyak 8.394 pekerja di 21 kabupaten/kota mengalami PHK.

Gigih Prihantono pakar ekonomi Universitas Airlangga (Unair) menyebut, ada tiga permasalahan yang menyebabkan PHK di Indonesia masih terus terjadi.

Pertama, kata Gigih, permasalahan PHK di Indonesia tidak hanya disebabkan ekonomi eksternal, tapi ada juga imbas Covid-19 tiga tahun lalu.

“Sehingga, masalah utama juga berasal dari struktural di dalam perekonomian kita,” terangnya, Rabu (14/5/2025) saat dihubungi suarasurabaya.net.

Sejak tahun 2015, lanjut Gigih, pendapatan negara maupun daerah di Jawa Timur, khususnya bidang manufaktur, mengalami penurunan. Sedangkan sektor lain yang tidak menyerap banyak tenaga kerja justru mengalami peningkatan.

“Gongnya adalah sekarang. Ini kalau tidak diperbaiki secara struktural, akan mengerikan dampaknya bagi negara,” tambahnya.

Permasalahan kedua, lanjut Gigih, adalah produktivitas tenaga kerja yang kian menurun di berbagai sektor tiap tahunnya.

Menurut Gigih, pekerja setidaknya harus memiliki SKA yakni, skill, knowledge, dan attitude sebagai modal utama. Tapi, di antara tiga hal itu, pekerja di Indonesia dinilai masih kurang pada poin skill dan attitude.

“Di sini peran pemerintah, dalam hal ini adalah dinas tenaga kerja dan Balai Latihan Kerja (BLK) diperlukan. Selain itu, peran perguruan tinggi juga perlu bisa mencetak lulusan yang sesuai dengan kondisi dunia kerja,” jelasnya.

Kemudian yang terakhir adalah permasalahan regulasi dan organisasi masyarakat (ormas) yang dinilai Gigih masih kerap dihadapi oleh pengusaha.

Terkait keberadaan BLK, Gigih menyarankan pemerintah melakukan revitalisasi dan transformasi, karena BLK merupakan sarana untuk mengajar kompetensi pekerja.

Sebelumnya, Disnakertrans Jatim mengaku telah melakukan sejumlah upaya untuk membantu pekerja yang mengalami PHK, seperti menjalin kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan terkait program kehilangan pekerjaan, hingga program pelatihan di BLK.

“Banyak yang kami lakukan di internal kami, mulai kerja sama BPJS Ketenagakerjaan dengan program kehilangan pekerjaan, kita lakukan program pelatihan kerja di BLK, dibantu di job fair dan lain-lain,” tandasnya.(kir/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Kamis, 15 Mei 2025
25o
Kurs