
Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya menargetkan penjualan sapi kurban meningkat sebanyak lima persen. Target itu dinilai
realistis melihat situasi ekonomi yang lesu.
Fajar Arifianto Isnugroho Direktur Utama RPH Surabaya menyebut, penjualan tahun lalu mencapai 137 ekor sapi, dan permintaan jasa potong 172 ekor sapi.
Tahun ini, dia menargetkan capaiannya sama atau meningkat lima persen dari sebelumnya. Faktor lesunya ekonomi, diprediksi akan menurunkan daya beli masyarakat untuk sapi kurban.
“Saya enggak meremehkan kondisi ekonomi cuma (melihat) sektor usaha dan sebagainya mungkin orang tidak lagi (beli) sapi misal kambing atau apa. Kami fokus sapi. Karena melihat pasokan sapi di masyarakat langka dan mahal, mudah-mudahan enggak terjadi ya ada sedikit penurunan permintaan pemotongan sapi,” bebernya, Rabu (14/5/2025).
Sementara, RPH akan menyediakan maksimal 100 ekor sapi lokal yang datang bertahap mulai 22 Mei 2025.
“Jenisnya Sapi Madura, Simental, Pegon, Limousin, berat 250-400 kilogram,” bebernya.
Hingga kini, sudah ada 60 orang memesan sapi kurban untuk Iduladha nanti.
Dia menambahkan, RPH sudah mendirikan posko untuk edukasi masyarakat soal ketentuan sapi kurban.
“Di RPH, tujuannya memberi informasi dan pelayanan kurban ke masyarakat, tidak hanya menjual kurban tapi konsultasi penyakit hewan, bobot sapi kurban, dan edukasi masyarakat tentang tata cara kurban sehat, sesuai ketentuan dan syari,” bebernya.
Masyarakat boleh datang hanya untuk mengetahui informasi terkait kesehatan sapi sebagai syarat kurban, meski tidak membeli sapi kurban milik RPH.
“Sebaiknya pilih hewan yang enggak pernah sakit. Kalau di RPH, (hewan) kami berikan vitamin, istirahat, diperiksa dotker hewan, kebersihan kandang diperhatikan, ketika ada yang sakit akan langsung diisolasi itu treatment (perawatan) yang kami kakukan di sini,” tandasnya.(lta/rid)