Minggu, 18 Mei 2025

Menkes: Banyak Pasien TBC Gagal Sembuh Lantaran Tidak Tahan Lamanya Pengobatan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan saat berbicara dalam sesi diskusi mengenai kesehatan di Jakarta, Sabtu (17/5/2025). Foto: Antara

Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan (Menkes) menyebut, banyak kasus pasien pengidap tuberkulosis (TBC) yang gagal sembuh karena tidak tahan dengan lamanya durasi pengobatan, dan banyaknya jumlah obat yang harus dikonsumsi setiap harinya.

Dalam sesi diskusi mengenai kesehatan di Jakarta, Sabtu (18/5/2025), Menkes bilang pengobatan TBC yang sudah berjalan mengharuskan pasien meminum 4-6 tablet per hari, dalam jangka waktu 6-22 bulan tanpa berhenti.

“Karena ini banyak yang gagal selesai minum obat, karena nggak tahan dia minum obat selama ini. Padahal kalau enggak tahan, enggak sembuh dia,” ujarnya.

Pada kenyataannya, lanjut Budi, pasien sulit untuk mengonsumsi obat setiap hari tanpa putus selama minimal enam bulan untuk sembuh dari TBC.

Oleh karena itu, pada tahun lalu pemerintah telah meluncurkan pengobatan TBC dari maksimal 22 bulan, menjadi enam bulan saja.

Kemudian, pemerintah juga tengah melakukan uji klinis (clinical trial) terhadap vaksin M72 yang bisa menyembuhkan pasien TBC hanya 90 hari.

“Sekarang kami lagi lakukan clinical trial, yang enam bulan ini kita mau turunkan mungkin hanya 90 hari, terus lakukan kasus satu suntikan,” kata Budi.

Menurut Budi, suntikan Vaksin M72 efektif untuk mengendalikan TBC sebagai penyakit menular, sama halnya dengan pandemi Covid-19 yang dapat ditangani melalui vaksin.

Dia menilai seluruh kasus pandemi di dunia bisa berhenti dengan ditemukannya vaksin, termasuk pada kasus cacar dan COVID-19 di Indonesia.

“Dulu pandemi yang mengerikan namanya cacar. Kalau saya dilihatin bahunya masih ada goresannya. Cuma Karena pandemi itu sudah hilang, adik-adik itu lengannya lebih mulus. Karena tidak (terkena) cacar,” katanya.

Budi mencatat kasus TBC menjadi penyakit menular paling banyak yang membunuh masyarakat di dunia, maupun Indonesia. Di Indonesia, penyakit itu telah merenggut 125 ribu nyawa per tahun, atau dua meninggal setiap lima menit.(ant/bil/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Minggu, 18 Mei 2025
28o
Kurs