
Menjelang puncak ibadah haji 1446 H yang diperkirakan berlangsung awal Juni 2025, Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau jemaah Indonesia untuk mulai mengurangi aktivitas fisik berat, termasuk membatasi pelaksanaan umrah sunah berulang.
Hal ini disampaikan Akhmad Fauzin, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag dalam keterangannya, Rabu (21/5/2025).
“Masih ada sekitar dua pekan sebelum puncak haji. Gunakan waktu ini untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya,” kata Fauzin.
Ia menekankan pentingnya menjaga stamina menjelang wukuf di Arafah, salah satu puncak ibadah haji.
Menurutnya, jemaah sebaiknya fokus pada kegiatan pembinaan spiritual dan memperdalam pemahaman manasik yang rutin digelar di hotel tempat menginap.
“Jangan terlalu banyak menguras tenaga untuk kegiatan tambahan seperti ziarah ke luar kota atau umrah sunah berulang. Simpan energi untuk wukuf dan rangkaian ibadah lainnya yang lebih utama,” tegasnya.
Fauzin juga mengingatkan potensi cuaca ekstrem di Tanah Suci yang bisa mencapai 50 derajat Celsius.
Ia menyarankan jemaah, terutama lansia atau yang kurang fit, untuk mengutamakan salat fardu di musala hotel.
“Yang penting ibadah tetap jalan dan fisik tetap bugar,” ujarnya.
Selain kepada jemaah, Fauzin juga mengajak keluarga di Indonesia untuk ikut mengingatkan kerabatnya yang sedang berhaji agar tidak memaksakan diri.
Dukungan dari rumah dinilai penting bagi ketenangan dan keselamatan jemaah di Tanah Suci.
“Perhatian dari keluarga di rumah sangat berarti, terutama bagi orang tua atau lansia yang berhaji,” tambahnya.
Fauzin berpesan agar seluruh jemaah menjaga kesehatan, niat, dan semangat ibadah.
“Haji Indonesia, Aman, Nyaman, Mabrur Sepanjang Umur,” pungkasnya.(faz/iss)