
Situasi di sekitar Masjidil Haram di Makkah semakin padat dengan kedatangan jemaah gelombang 2.
Sebelumnya, jemaah gelombang 1 sempat cemas karena belum menerima kartu nusuk, yang merupakan dokumen penting untuk melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Meski demikian, saat ini sebagian besar jemaah gelombang 1 sudah mulai menerima kartu nusuk secara bertahap melalui syarikah masing-masing.
Aini Kusuma penyiar Radio Suara Surabaya dalam Catatan Haji yang didukung Shafira Tour & Travel dari Tanah Suci melaporkan, kini masalah serupa juga dialami oleh jemaah gelombang 2 yang baru tiba di Makkah.
Termasuk di antaranya di sektor 2 tempat beberapa jemaah Indonesia menginap.
Banyak jemaah yang merasa cemas karena hingga saat ini mereka belum mendapatkan kartu nusuk. Padahal, kartu ini sangat penting agar mereka bisa masuk ke Masjidil Haram dan mengikuti rangkaian ibadah haji.
Menanggapi kekhawatiran ini, Ramlan Rustandi Kepala Sektor 2 Daerah Kerja (Daker) Makkah mengimbau jemaah untuk tetap tenang dan tidak panik meski belum menerima kartu nusuk.
Menurutnya, proses distribusi kartu nusuk dilakukan secara bertahap. Ia memastikan semua jemaah mendapatkan kartu tersebut sebelum pelaksanaan puncak haji.
“Semua jemaah akan menerima kartu nusuk mereka sebelum puncak haji. Tetaplah tenang dan fokus pada ibadah,” imbau Ramlan Rustandi.
Dengan waktu yang masih tersisa hingga puncak haji, diharapkan semua jemaah dapat segera menerima kartu nusuk mereka dan melaksanakan ibadah dengan lancar. (saf/ipg)