Ayatollah Ali Khamenei Tunjuk Tiga Ulama Senior Sebagai Pengganti Jika Dirinya Terbunuh

Ayatollah Ali Khamenei Pemimpin Tertinggi Iran telah menunjuk tiga ulama senior sebagai calon pengganti resminya, jika dirinya terbunuh.

Langkah itu diambil untuk menghadapi ancaman pembunuhan oleh Israel atau Amerika Serikat (AS), dan demi menjaga kesinambungan pemerintahan dalam situasi krisis perang, menurut tiga pejabat Iran yang mengetahui rencana darurat militer negara itu.

Khamenei kini tinggal di bunker rahasia dan menghentikan komunikasi elektronik langsung dengan para komandan militer. Komunikasinya dilakukan melalui seorang ajudan tepercaya, untuk mempersulit musuh melacak keberadaannya.

“Dia tahu Israel atau AS mungkin mencoba membunuhnya, dan memandang kematiannya sebagai syahid,” kata seorang pejabat itu seperti dilansir The Washington Post, Minggu (22/6/2025).

Menyadari ancaman terhadap nyawanya, Khamenei juga telah menginstruksikan Majelis Ahli Wilayah (Assembly of Experts) segera mengukuhkan penerus dari tiga nama kandidat yang telah disiapkan.

Sebelumnya, hal itu merupakan prosedur panjang dan sensitif. Tapi, sekarang dipercepat agar transisi kepemimpinan tidak menimbulkan kekosongan saat negara sedang berkonflik.

Serangan besar-besaran Israel dilakukan sejak pekan lalu, menjadi agresi militer terbesar terhadap Iran sejak perang di tahun 1980-an.

Menurut pejabat Iran maupun diplomat di Teheran, serangan Israel itu menewaskan beberapa komandan militer, dan membuat kerusakan di ibu kota.

Iran kemudian membalas dengan serangan rudal harian ke Israel, menargetkan rumah sakit, kilang minyak, dan area pemukiman.

Ketegangan meningkat setelah Donald Trump Presiden AS mengaku menyerang tiga situs nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan, dengan alasan menghentikan ancaman nuklir.(bil/rid)