Senin, 7 Juli 2025

KRI Spica Dikerahkan untuk Cari Korban KMP Tunu Jaya yang Tenggelam di Selat Bali

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Kiri ke kanan: Laksamana TNI Endra Hartono Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, dan Soerjanto Tjahjono Ketua KNKT saat press conference hasil operasi pencarian hari keempat di ASDP Ketapang Banyuwangi, Jumat (6/7/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Memasuki operasi pencarian hari keempat, Tim SAR Gabungan kesulitan melakukan identifikasi objek diduga bangkai kapal KMP Tunu Pratama Jaya karena terkendala faktor cuaca, Minggu (6/7/2025).

Laksamana TNI Endra Hartono Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II mengatakan, proses identifikasi objek diduga bangkai kapal tersebut masih terus dilakukan hingga saat ini.

Pihaknya mengerahkan KRI Pulau Fanildo 732 yang dilengkapi dengan teknologi sonar, magnetometer, serta side scan sonar yang digunakan untuk mencari gambaran visual di dasar laut dan mengidentifikasi keberadaan objek diduga kapal tersebut.

Selain itu area identifikasi juga diperluas dari wilayah fix datum atau titik koordinat pencarian kapal ke arah timur dan selatan Selat Bali.

“Sampai dengan saat ini proses itu masih berlangsung. Jadi KRI Pulau Fanildo kemudian dibantu oleh tim survei saat ini sedang berada di lokasi dan memperluas areanya ke arah timur dan ke arah selatan dari titik temu yang diduga wreck tersebut,” ungkapnya saat press conference di ASDP Ketapang, Minggu petang.

Visualisasi dasar laut sangat dibutuhkan Tim SAR untuk mengetahui bagaimana kondisi dan kontur di sana. Data di bawah laut juga menjadi pertimbangan untuk menerjunkan tim penyelam guna menyisir area fix datum.

“Ini kami lakukan untuk lebih mengkonfirmasi terutama apabila nanti ke depan akan dilaksanakan penyelaman sehingga gambaran bawah air akan terlihat secara utuh terhadap situasi dan kondisi di sana,” ucapnya.

Endra juga mengungkapkan, kendala yang dihadapi untuk menjalankan operasi di bawah laut adalah faktor cuaca yang dipengaruhi oleh tingginya gelombang dan derasnya arus.

“Kendala yang kami hadapi memang tadi malam mulai dari pukul 00.00 WIB arus, kemudian gelombang yang tinggi dan sebagainya,” tuturnya.

Untuk menghadapi berbagai kendala itu, Koarmada II kembali menerjunkan armada KRI Spica 934 yang memiliki spesifikasi teknologi deteksi di bawah air.

Rencananya KRI Spica 934 akan menuju ke perairan Selat Bali untuk membantu KRI Pulau Fanildo 732 dalam menjalankan operasi identifikasi di bawah air.

“Untuk lebih meyakinkan kembali TNI AL mengirim satu KRI lagi yang berspesifikasi underwater detection yaitu KRI Spica yang malam ini akan berangkat langsung ke lokasi. Sehingga diharapkan juga akan lebih meyakinkan kembali kepada kita terkait gambaran situasi yang ada di Selat Bali,” jelasnya.

Sementara itu Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas mengatakan pada operasi hari ini Tim SAR telah mengevakuasi satu jenazah berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi sekitar 170 sentimeter.

“Ya, tadi sekira pukul 10.41 WIB kita telah menemukan korban dengan jenis kelamin laki-laki tinggi badan kurang lebih 170 cm dengan menggunakan tanda-tanda kaos berwarna biru dengan celana pendek coklat,” ucapnya.

Pihaknya belum bisa mengkonfirmasi apakah jenazah itu merupakan salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.

Namun Tim Disaster Victim Identification(DVI) Polri sedang berupaya melakukan konfirmasi terhadap jenazah tersebut yang saat ini sudah dievakuasi ke RSUD Blambangan, Banyuwangi.

“Mudah-mudahan rekan-rekan media bisa mengkonfirmasi untuk inisialnya karena mereka (DVI Polri) pun sedang berupaya memvalidasi, mencocokkan dengan antemortem yang ada,” ujar Eko Suyatno.

Dengan temuan satu jenazah hari ini, total korban KMP Tunu Pratama Jaya yang sudah teridentifikasi mencapai 37 orang. Dengan rincian 7 orang meninggal, 30 selamat. Sementara 28 orang lainnya masih terus dilakukan pencarian. (wld/saf/ham)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 7 Juli 2025
25o
Kurs