Senin, 7 Juli 2025

Pemkot Surabaya Genjot Program Kampung ASI untuk Tekan Angka Stunting

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Rini Indriyani Ketua TP PKK Kota Surabaya melakukan sambutan pada acara Maulid Nabi di Balai Kota Surabaya, Senin (23/9/2024). Foto: Dokumen suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting di Kota Pahlawan.

Beberapa program yang dilakukan untuk mewujudkan itu adalah dengan menggalakkan Kampung ASI di tiap kelurahan dan deteksi dini T2.

Rini Indriyani Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya mengatakan, dalam menggalakkan Kampung ASI pihaknya memiliki indikator sebagai penilaian.

“Tentu saja akan ada indikator capaian ASI eksklusif, keaktifan kampung ASI melalui laporan pendampingan, dan dukungan lintas sektor, sebagai upaya masif menekan angka stunting dari hulu,” katanya, Minggu (6/7/2025).

Dalam menyukseskan program ini, lanjut Rini, butuh upaya keras yang dilakukan bersama dengan orang tua, yang diharapkan juga bisa konsisten untuk mempertahankan pertumbuhan grafik.

“Jadi jangan sampai grafik yang sudah naik, malah turun lagi,” tambahnya.

Sementara Dr. dr. Mira Ermawati, Sp.A(K), konsultan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur menjelaskan, kolaborasi dengan Pemkot Surabaya menandakan konsistensi dalam penanganan masalah gizi anak.

“IDAI memfokuskan pendekatan pada pencegahan dini, terutama menargetkan kelompok usia 0 hingga 6 bulan, termasuk bayi prematur. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati,” ungkapnya.

Bayi usia 0 sampai 6 bulan, lanjut Mira, masuk dalam periode krusial. Karena bayi masih harus mengonsumsi ASI eksklusif, sehingga intervensi dan deteksi dini di fase ini akan menghasilkan pencegahan yang lebih cepat dan efektif.

Mira mengatakan, dari banyaknya kasus stunting yang terjadi, seringkali justru terjadi karena perlekatan ASI yang tidak baik atau kurangnya pemahaman ibu tentang pentingnya asupan protein hewani saat menyusui.

Selama dua bulan ke depan, Mira mengaku pihaknya akan fokus pada penyuluhan di 63 puskesmas se-Surabaya, melalukan konselor laktasi, dan memberikan bimbingan khusus tentang pemberian ASI yang benar di seluruh kecamatan dan kelurahan.

“Kami berharap dapat memberikan sumbangsih maksimal bagi seluruh masyarakat Surabaya,” tandasnya. (kir/saf/ham)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 7 Juli 2025
25o
Kurs