
Ibrahim Assuabi analis mata uang menyebut pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi rencana Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) menerapkan kebijakan tarif ke sejumlah negara.
Ia menerangkan, pemerintah AS telah mengirim surat ke berbagai negara terkait kelanjutan persoalan tarif pada 9 Juli setelah ditunda sejak April.
“Trump mengumumkan bahwa beberapa tarif yang dikenakan akan berada dalam kisaran 10 persen hingga 70 persen dan akan berlaku pada tanggal 1 Agustus. Ia menambahkan bahwa negara-negara yang berpihak pada blok BRICS akan menghadapi tarif tambahan 10 persen atas praktik mereka yang diduga anti-Amerika,” ujarnya dilansir dari Antara, Senin (7/7/2025).
Pada 1 Agustus, tarif baru AS disebut akan mulai berlaku kembali selagi pemerintahan Paman Sam melakukan perjanjian perdagangan dengan beberapa negara.
Sebelumnya pada April, Trump sudah memberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen pada sebagian besar negara, dengan bea tambahan mencapai hingga 50 persen.
Trump juga telah menyampaikan pemerintahannya bakal mengumumkan tarif baru terhadap 12 negara pada hari ini.
“Perpanjangan tiga bulan ini memberi negara lain lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan dengan AS, tetapi kurangnya rincian membuat investor merasa khawatir,” ucap Ibrahim.
Di samping itu, pelemahan rupiah dipengaruhi penguatan dolar AS akibat penurunan ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada dua pertemuan berikutnya.
“Hal ini terutama didorong oleh (data) penggajian (AS) yang kuat pada hari Kamis (3/7), yang menunjukkan pasar tenaga kerja tetap tangguh meskipun ada hambatan ekonomi lainnya,” kata dia.
Sebagian besar para investor juga telah memprediksi The Fed takkan memotong suku bunga pada bulan ini, dan bakal tetap mempertahankan suku bunga pada September.
Minggu ini fokus pasar hanya pada rilis notulen rapat FOMC (Federal Open Market Committee) terbaru yang akan dirilis hari Rabu (10/7/2025), atau Kamis (11/7/2025) pukul 01.00 WIB,” ungkapnya.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Senin di Jakarta melemah sebesar 55 poin atau 0,34 persen menjadi Rp16.240 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.185 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.237 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.204 per dolar AS. (ant/saf/ipg)