Selasa, 8 Juli 2025

Jangan Panik, Ini Prosedur Aman saat Kendaraan Listrik Terbakar

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi pengisian kendaraan listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN yang memudahkan pemilik kendaraan mobil listrik. Infrastruktur SPKLU sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan untuk mengetahui lokasi SPKLU terdekat dapat dilihat pada aplikasi PLN Mobile. Foto : PLN

Meskipun mobil listrik dikenal efisien dan ramah lingkungan serta telah teruji keamanan baterainya, risiko kebakaran tetap bisa saja terjadi.

Bila insiden ini terjadi di jalan, pengendara dan penumpang tidak perlu bingung, ada beberapa langkah krusial yang harus dilakukan demi keselamatan.

“Jika mobil listrik yang dipakai terbakar sekecil apa pun di tengah jalan, segera hentikan kendaraan di lokasi aman dan matikan sistem kelistrikan. Keluar dari kendaraan bersama semua penumpang tanpa mengambil barang bawaan. Tinggalkan kendaraan secepat mungkin,” kata Yannes Martinus Pasaribu pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Setelah keluar dari kendaraan, segera menjauh minimal 15 meter untuk menghindari paparan panas ekstrem, asap beracun seperti seperti karbon monoksida, hidrogen fluorin, hidrogen sianida, litium, nikel, kobalt (pada jenis baterai tertentu) dan bahan kimia berbahaya lain yang dapat merusak paru-paru dan organ lain, atau potensi ledakan akibat thermal runaway.

“Jaga jarak aman karena api bisa menyebar cepat dan baterai LFP (baterai dari litium besi fosfat) atau NMC (baterai berbahan dasar Nikel Mangan Kobalt) tetap berisiko thermal runaway meski api tampak padam,” imbuh Yannes, dilansir dari Antara pada Senin (7/7/2025).

Thermal runaway pada baterai adalah suatu kondisi di mana terjadi peningkatan suhu yang tidak terkendali di dalam sel baterai, yang dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Setelah menjauh dengan aman, segera hubungi pemadam kebakaran.

“Segera hubungi dan informasikan layanan darurat dan pastikan informasi bahwa ini adalah kendaraan listrik agar penanganan sesuai prosedur khusus EV,” kata Yannes.

Yannes juga mengingatkan agar tidak mencoba memadamkan api sendiri, apalagi menggunakan air biasa yang bisa menyebabkan sengatan listrik.

Alat pemadam api ringan (APAR) khusus mobil listrik memang masih relatif mahal, namun bisa memperlambat penyebaran api di fase awal dan memberi waktu untuk evakuasi.

“Harga APAR khusus mobil listrik lumayan mahal, tapi harganya sebanding dengan fungsinya untuk menghadapi risiko spesifik tahap awal kebakaran EV. Setidaknya dapat sedikit memperlambat sebaran, bukan memadamkannya,” ujar Yannes.

“Menyediakan APAR di EV setidaknya dapat meningkatkan peluang keselamatan dalam situasi darurat,” sebutnya. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 8 Juli 2025
25o
Kurs