
Sebanyak 22 jemaah haji asal Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya bisa kembali pulang ke kampung halaman, setelah sempat tertunda imbas Gunung Lewotobi Laki-Laki yang meletus, Senin (7/7/2025) lalu.
Abdul Murtalib Nurdin Ketua Kloter 75 menerangkan, sebenarnya 22 jemaah haji dan empat petugas haji yang tergabung dalam kloter 75 Debarkasi Surabaya itu dijadwalkan pulang Senin lalu.
“Tapi pesawat kami batal diberangkatkan karena Bandara Komodo di Labuan Bajo ditutup karena abu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki,” katanya, Sabtu (12/7/2025).
Selama kepulangan tertunda, Abdul beserta jemaah lainnya mendapat bantuan dari Panitia Penyelenggaraha Ibadah Haji (PPIH) Surabaya, untuk bisa menginap di Asrama Haji Sukolilo.
Dengan adanya penundaan itu, Abdul hanya bisa ikhlas dan mengambil segala hikmah baik. “Kami jalani ujian ini dengan ikhlas. Semoga dapat menambah kemabruran haji kami,” tambahnya.
Sementara pada Jumat (11/7/2025) kemarin, PPIH Debarkasi Surabaya secara resmi mengakhiri layanan pemulangan jemaah haji ke daerah masing-masing.
Dari catatan PPIH Surabaya, sebanyak 97 kloter atau 36.701 jemaah telah kembali pulang ke Indonesia.
“Angka itu memang ada selisih dari pemberangkatan, karena ada 4 jemaah yang meninggal dunia di Arab Saudi, 12 jemaah pulang secara mandiri, 5 jemaah masih dirawat di Arab Saudi, dan 1 jemaah ghoib berasal dari kloter 79,” jelas Akhmad Sruji Bahtiar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim.
Sruji mengklaim bahwa pelaksanaan haji 2025 merupakan yang tersukses sepanjang sejarah, karena mampu mengatasi kesulitan luar biasa seperti, open seat hingga syarikah.(kir/bil/iss)