Senin, 14 Juli 2025

Tilawati Luncurkan LSP dan Jamhati, Gerakkan Standarisasi Nasional Guru Al-Qur’an

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Silaturahim Tilawati Nasional 2025 yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (12/7/2025). Foto: Istimewa

Gerakan pendidikan Al-Qur’an di Indonesia memasuki babak baru. Melalui Silaturahim Tilawati Nasional 2025 yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (12/7/2025) kemarin, metode pembelajaran Tilawati secara resmi meluncurkan dua inisiatif strategis: Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Tilawati dan Jam’iyyah Ma’had Tilawati Indonesia (Jamhati).

KH. Umar Jaeni, Ketua Yayasan Nurul Falah sekaligus pimpinan pusat metode Tilawati mengatakan, keduanya menjadi langkah konkret komunitas Qur’ani nasional untuk membangun sistem pembelajaran Al-Qur’an yang berstandar, profesional, dan berkelanjutan.

“LSP Tilawati hadir sebagai bentuk pengakuan terhadap kompetensi guru Qur’an yang selama ini belum memiliki jalur sertifikasi resmi. Ini bukan proyek pemerintah, tapi inisiatif komunitas Qur’ani agar kualitas pengajaran Qur’an di seluruh Indonesia semakin terjaga,” ujar KH. Umar dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025).

Sebagai metode yang telah digunakan di ribuan lembaga, Tilawati kini memperkuat peran strategisnya melalui jalur formal. LSP Tilawati, yang telah mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dirancang untuk menstandarkan kompetensi pengajar, mendorong profesionalisme guru, dan membuka akses sertifikasi yang kredibel dan terukur.

“Kami ingin guru-guru Qur’an tidak hanya bisa membaca dengan fasih, tapi juga memahami isi dan cara mengajarkan Al-Qur’an secara mendalam. Ini bukan sekadar pelatihan teknis, tapi bagian dari dakwah yang sistematis,” tambah KH. Umar.

Peluncuran Jamhati dimaksudkan memperkuat jaringan ma’had Tilawati di berbagai daerah dengan menjadi wadah kolaborasi antarlembaga, forum peningkatan mutu guru Qur’an, serta ruang pertukaran metode pengajaran dan penguatan program riset tajwid.

Rano Karno Wakil Gubernur DKI Jakarta yang turut hadir menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini. Ia menilai peluncuran LSP Tilawati merupakan terobosan penting dalam memperkuat posisi guru Al-Qur’an di tengah masyarakat.

“Selama ini kita bicara pendidikan karakter, tapi lupa bahwa guru ngaji adalah salah satu fondasi karakter bangsa. Karena itu saya sangat menghargai gerakan seperti ini yang lahir dari komunitas, bukan dari kekuasaan,” ujar Rano.

Sementara Ahmad Zayadi Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama menambahkan bahwa gerakan standarisasi guru Al-Qur’an perlu tumbuh dari bawah, yakni dari komunitas pendidikan Qur’ani yang memiliki sistem dan integritas.

“Tilawati membuktikan bahwa pembinaan Qur’an bisa dibangun secara mandiri dan terstruktur. Kami di Kemenag hadir untuk memperkuat ekosistemnya lewat dukungan regulasi dan fasilitasi,” kata Zayadi.

Silaturahim Tilawati Nasional 2025 dihadiri oleh lebih dari 8.000 guru Qur’an, pimpinan pesantren, pengasuh TPQ, dan pegiat pendidikan Islam dari berbagai wilayah.

Tokoh-tokoh nasional seperti KH. Muhammad Nur Hayid Komisioner BNSP,  KH. Ali Muaffa Muallif metode Tilawati, dan KH. Ahmad Fathoni penceramah nasional turut memberikan penguatan dalam forum ini.

Acara juga menampilkan demonstrasi metode pengajaran Tilawati dari jenjang PAUD hingga dewasa, serta pemaparan skema sertifikasi berjenjang yang akan mulai diterapkan tahun ini.

Untuk diketahui, metode Tilawati dikembangkan oleh Pesantren Nurul Falah Surabaya dan kini digunakan di lebih dari 7.000 lembaga pendidikan Al-Qur’an di Indonesia dan Asia Tenggara. Metode ini menekankan tartil, tajwid, dan manajemen kelas berbasis tahapan pembelajaran yang sistematis dan terstandar. (bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 14 Juli 2025
26o
Kurs