Jumat, 18 Juli 2025

Dispendik Surabaya Pastikan Daya Tampung SMP Mencukupi untuk SPMB 2025

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Yusuf Masruh (kiri) Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya bersama Yuli Purnomo Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya saat mengisi program Semanggi Suroboyo di Radio Suara Surabaya, Jumat (18/7/2025). Foto: Billy suarasurabaya.net

Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya memastikan daya tampung Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pahlawan pada Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 mencukupi untuk seluruh lulusan SD di Surabaya.

Selain memaksimalkan kapasitas sekolah negeri, pemerintah kota (Pemkot) juga menggandeng sekolah swasta untuk mendukung pemerataan akses pendidikan.

Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, mengatakan daya tampung SMP negeri hanya sekitar 40 persen dari total lulusan SD. Sisanya diarahkan ke sekolah swasta yang juga difasilitasi oleh pemerintah kota.

“SMP itu hanya bisa sekitar 40 persen yang bisa tertampung di negeri. Selebihnya mereka ada di sekolah swasta. Itu sekolah, lho, ya. Jangan dianggap tidak sekolah. Swasta pun banyak yang bagus,” ujar Yusuf saat mengisi program Semanggi Suroboyo, Jumat (18/7/2025).

Yusuf juga menyampaikan, dispendik membuka cadangan kuota di beberapa sekolah negeri jika masih ada kekosongan dari jalur sebelumnya. Selain itu, ia meminta semua sekolah swasta melaporkan pagu dan kapasitasnya secara akurat, agar proses penempatan lebih tertib dan berkeadilan.

Pada kesempatan itu, Yusuf juga menyebut pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMP selama sepekan terakhir berjalan lancar. Namun, dia tetap menekankan pentingnya pengawasan agar kegiatan sesuai dengan nilai edukatif dan bebas dari kekerasan.

“Kami minta guru dan kepala sekolah benar-benar mengawasi kegiatan. Tidak boleh ada unsur perundungan atau kegiatan aneh-aneh. MPLS itu harus membangun karakter positif dan pengenalan suasana sekolah,” tegasnya.

Sementara itu, Yuli Purnomo Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya menambahkan bahwa dari hasil pengamatannya,SPMB tahun ini berjalan jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Alhamdulillah, kita selalu berkolaborasi, tidak hanya soal penerimaan murid baru, tapi juga kegiatan, mekanisme, kurikulum, dan lain-lain. SPMB tahun ini jauh lebih bagus. Masyarakat juga sudah mulai paham,” kata Yuli.

Ia menegaskan bahwa saat ini mutu pendidikan di sekolah swasta juga tidak kalah, terutama dengan adanya dukungan dana dari Pemkot Surabaya.

“Programnya sama, penerimaannya sama, sistemnya online juga sama. Bahkan sekolah-sekolah swasta sudah hampir terpenuhi kebutuhannya. Ini menunjukkan masyarakat sudah menerima,” katanya.

Menurut Yuli, satu-satunya tantangan yang tersisa adalah soal biaya, yang sebenarnya sudah diatasi lewat bantuan dari pemerintah.

“Masalahnya tinggal di finansial. Tapi pemerintah sudah kasih bantuan. Jadi yang penting adalah bagaimana anak-anak tetap sekolah, bukan di mana sekolahnya,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya terus memantau agar tidak ada anak di Surabaya yang tidak bersekolah. “Kalau ada yang tidak sekolah, itu tetap PR kita bersama. Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menanganinya,” tutup Yuli. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Jumat, 18 Juli 2025
27o
Kurs