Selasa, 22 Juli 2025

Khofifah: Koperasi Merah Putih Butuh Pasokan Pangan Pokok yang Stabil dari Bulog

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim (kiri) dan Langgeng Wisnu Adi Nugroho Kepala Bulog Kanwil Jatim (kanan) saat menggelar pertemuan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Foto: Humas Pemprov Jatim.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur terus berupaya membangun ekonomi desa dengan bersinergi bersama Bulog dalam penyaluran kebutuhan bahan pokok guna memperkuat operasional Koperasi Desa/Keluruhan Merah Putih (KDMP).

Khofifah bilang saat ini sebanyak 8.494 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah resmi berdiri dan memiliki badan hukum di 38 kabupaten/kota.

“Koperasi Merah Putih adalah simbol kekuatan ekonomi rakyat dari desa, oleh desa, dan untuk desa. Agar benar-benar berdampak, kita butuh pasokan pangan pokok yang stabil dan langsung dari Bulog, tanpa rantai distribusi berlapis,” ucap Khofifah, Senin (21/7/2025).

Menurut Khofifah tantangan utama dalam menjalankan program ini adalah memperkuat manajemen SDM, model bisnis, dan sistem distribusi logistiknya supaya koperasi desa ini bisa mandiri dan berkelanjutan.

Untuk itu Khofifah mendorong Bulog dalam mendukung keberlangsungan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, khususnya untuk komoditas strategis.

Seperti beras, gula, dan minyak goreng, bahkan ke depan merambah ke pupuk dan LPG dengan melibatkan BUMN lainnya.

“Kami ingin memastikan keberlangsungan usaha ini dengan pasokan bahan pokok dan pangan yang stabil, merata, langsung dari Bulog,” ungkapnya.

Khofifah menjelaskan bahwa pola penyaluran bahan pokok dari Bulog kini lebih efisien, yakni langsung ke pasar pengecer, gerakan pangan murah, dan kios yang direkomendasikan.

Pola itu diyakini mampu memperpendek rantai distribusi, menjaga kestabilan harga, dan menekan potensi penyimpangan.

Meski begitu, Khofifah menegaskan bahwa kesuksesan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bukan hanya soal pasokan.

Tapi juga diperlukan penguatan manajemen kelembagaan, pelatihan usaha, dan tata kelola keuangan koperasi agar bisa mandiri dan profesional.

“Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih adalah unit usaha koperasi, bukan sekadar program bantuan. Maka harus dikelola dengan tata kelola yang baik dan akuntabel,” tegasnya.

Sebagai tindak lanjut, Pemprov Jatim bersama Bulog dan mitra terkait akan menggelar rapat koordinasi teknis.

Fokusnya adalah menyusun peta jalan penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, mulai dari pola konsinyasi, skema pembiayaan, sistem akuntabilitas, hingga sinkronisasi dengan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD).

“Intinya, kami ingin masyarakat desa benar-benar merasakan manfaat dari sistem distribusi berbasis koperasi ini,” jelas Khofifah.

Sementara itu Langgeng Wisnu Adi Nugroho Kepala Bulog Kanwil Jatim menegaskan pihaknya siap mendukung penyaluran bahan pokok ke Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara langsung dan berkelanjutan.

“Ini juga bentuk kontribusi Bulog dalam memperkuat ekonomi kerakyatan,” tandasnya.(wld/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 22 Juli 2025
23o
Kurs