
Pemerintah Kamboja mendesak Thailand untuk segera menghentikan aksi militer di perbatasan, menarik pasukannya, dan menghindari tindakan provokatif yang bisa memperburuk situasi.
Seruan ini disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kamboja, Kamis (16/7/2025), di tengah meningkatnya konflik bersenjata antara kedua negara.
“Kamboja menyerukan kepada Thailand untuk segera menghentikan semua aksi permusuhan, menarik pasukannya ke sisi perbatasannya sendiri, dan tidak melakukan tindakan provokatif lebih lanjut yang bisa memperparah situasi,” bunyi pernyataan resmi tersebut seperti dilansir Sputnik.
Pemerintah Kamboja juga mengecam keras apa yang mereka sebut sebagai tindakan “ceroboh dan bermusuhan” dari Thailand.
Dalam pernyataannya, Kemlu Kamboja menegaskan bahwa mereka akan mengambil “segala langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan rakyatnya.”
Sementara itu, militer Thailand mengonfirmasi telah melancarkan serangan udara terhadap posisi pasukan Kamboja pada Kamis pagi, sebagai respons atas serangan sistem peluncur roket BM-21 Grad yang digunakan pasukan Kamboja.
Menurut keterangan Komando Wilayah Militer ke-2 Angkatan Darat Kerajaan Thailand yang membawahi kawasan perbatasan Thailand-Kamboja, bentrokan bersenjata terjadi pada Kamis sekitar pukul 07.45 WIB. Kontak senjata diawali dengan baku tembak antar pasukan darat, yang kemudian meningkat dalam skala dan intensitas. (bil/ham)