
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa tidur lebih awal dapat mendorong lebih banyak aktivitas fisik keesokan harinya—bahkan jika durasi tidur tetap sama seperti biasanya.
Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pada Juni 2025, mengungkapkan hubungan yang mengejutkan: tidur lebih lama dari biasanya justru berhubungan dengan tingkat aktivitas yang lebih rendah pada hari berikutnya.
Dilansir dari laman Health, meskipun diketahui bahwa tidur dan aktivitas fisik memengaruhi kesehatan, penelitian sebelumnya belum menunjukkan dengan jelas bagaimana kedua faktor ini saling berinteraksi sehari-hari.
“Kami ingin menyaring informasi yang tidak perlu dan memahami bagaimana pola tidur rata-rata dan perubahan pola tidur di malam hari berkaitan dengan aktivitas fisik keesokan harinya dalam kehidupan nyata,” kata Josh Leota, PhD rekan penulis studi dan peneliti di Sekolah Ilmu Psikologi Universitas Monash
Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis kebiasaan tidur dan pergerakan selama satu tahun dari 20.000 orang dewasa yang aktif secara fisik.
Mereka mengenakan pelacak aktivitas bernama WHOOP. Setelah dianalisis, tim menemukan beberapa hal penting:
1. Tidur Lebih Awal Meningkatkan Aktivitas Fisik
Mereka yang tidur lebih awal, sekitar pukul 21.00, tercatat memiliki aktivitas fisik 15 menit lebih banyak pada keesokan harinya dibandingkan dengan mereka yang tidur pukul 23.00 (waktu tidur rata-rata).
Bahkan, mereka yang tidur pukul 01.00 memiliki 30 menit lebih banyak aktivitas fisik dibandingkan mereka yang tidur pukul 23.00.
Peningkatan terbesar terjadi ketika peserta tidur 1,5 hingga 3 jam lebih awal dari waktu normal mereka, tanpa mengubah durasi tidur mereka.
2. Kurang Tidur Meningkatkan Aktivitas Fisik
Peserta yang tidur kurang dari tujuh jam tercatat memiliki 17 hingga 30 menit lebih banyak untuk bergerak secara umum, dan 10 hingga 31 menit lebih banyak untuk aktivitas fisik sedang hingga berat, dibandingkan mereka yang tidur rata-rata tujuh jam.
Sebaliknya, tidur lebih dari tujuh jam—atau lebih lama dari biasanya—justru dikaitkan dengan tingkat aktivitas fisik yang lebih rendah keesokan harinya.
Hasil ini juga divalidasi oleh studi sekunder yang menggunakan data dari 6.000 peserta dalam All of Us Research Program, sebuah studi besar yang dipimpin oleh NIH untuk mengumpulkan data kesehatan yang mencerminkan keberagaman penduduk Amerika Serikat.
Studi sekunder ini mengimbangi bias yang mungkin muncul dari studi pertama, mengingat pengguna WHOOP diketahui sangat sadar akan kesehatan
“Fakta bahwa hasil dari program ‘All of Us’ serupa dengan temuan WHOOP, meskipun lebih kecil, memperkuat temuan keseluruhan,” kata Christopher E. Kline, PhD profesor di Departemen Kesehatan dan Pengembangan Manusia Universitas Pittsburgh yang meneliti hubungan antara aktivitas fisik, tidur, dan risiko kardiometabolik.
Temuan utama penelitian ini—bahwa tidur lebih awal dan tidur lebih sedikit dapat meningkatkan aktivitas fisik keesokan harinya—dapat dijelaskan oleh faktor yang sederhana: kedua kebiasaan ini memberi lebih banyak waktu untuk bergerak.
“Tidur lebih awal berarti bangun lebih pagi, memberi orang lebih banyak waktu dan energi untuk berolahraga sebelum bekerja atau menjalani kegiatan sehari-hari,” jelas Leota.
“Di sisi lain, tidur lebih lama bisa menghemat waktu yang seharusnya digunakan untuk aktivitas fisik, terutama di tengah jadwal yang padat.” (saf/faz)