Senin, 28 Juli 2025

Ratusan Mahasiswa dari Enam Negara Ikuti Program iCOP 2025 UK Petra

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Suasana pembersihan sampah yang ada di sungai Desa Jembul, Kabupaten Mojokerto, oleh para peserta iCOP 2025 UK Petra berkolaborasi dengan Komunitas Sungai Watch. Foto: Humas UK Petra

Sebanyak 152 mahasiswa dari enam negara mengikuti program International Community Outreach Program (iCOP) 2025 yang digelar Universitas Kristen (UK) Petra, sejak 16 Juli hingga 9 Agustus 2025, di beberapa desa wilayah Kabupaten Mojokerto.

Denny Tri Haryanto Ketua iCOP 2025 mengatakan, program ini merupakan program pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa internasional.

“Tahun ini, fokus program kami adalah ‘Transforming Society’ dengan memberdayakan potensi desa serta pelestarian budaya lokal,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu (27/7/2025).

Berbeda dari program pengabdian masyarakat lainnya, Denny menambahkan bahwa iCOP bersifat multi-years, yang mana akan dilakukan pengembangan desa selama tiga tahun ke depan.

Denny melanjutkan, tahun ini iCOP membawa sebanyak 152 mahasiswa dan dosen pendamping dari sembilan kampus serta enam negara yang menyebar di enam dusun, lima desa, dan tiga kecamatan.

“Mereka tidak hanya belajar kearifan lokal tetapi juga memberikan kontribusi nyata dengan menjalankan sekitar 30 program kegiatan, baik kegiatan non fisik termasuk budaya, dan kegiatan fisik,” jelasnya.

Salah satu program yang dilakukan dalam iCOP 2025 adalah melakukan pembersihan sungai dari sampah.

Felix Petra Sanjaya Ketua Pelaksana iCOP mengatakan, masyarakat setempat kerap membuang sampah di sungai karena tidak adanya TPS dan jarak menuju TPA yang jauh.

“Tugas kami tidak hanya berhenti pada pembersihan sampah di sungai saja, tapi juga melakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat terkait sampah serta cara pengolahannya,” tuturnya.

Denny menambahkan, iCOP 2025 menjadi wujud nyata dan komitmen UK Petra dalam “Transforming Society” melalui kolaborasi global.

“Program ini tidak hanya menghadirkan solusi konkret untuk masalah lingkungan dan sosial di Kabupaten Mojokerto, tetapi juga menumbuhkan kesadaran, empati, dan keberlanjutan demi masa depan masyarakat dan lingkungan yang lebih baik,” tutupnya. (kir/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 28 Juli 2025
27o
Kurs