Selasa, 5 Agustus 2025

Jembatani Angkatan Kerja Disabilitas dengan Industri, Unesa Kembangkan Platform Jobdis

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Platform Jobdis (Job for Disability) yang dibuat oleh tim dosen Unesa untuk memudahkan angkatan kerja disabilitas mengakses pekerjaan. Foto: tangkapan layar

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengembangkan platform untuk memudahkan angkatan kerja disabilitas dalam mengakses dan menjangkau pekerjaan di dunia usaha dan industri.

Platform tersebut, bernama Jobdis (Job for Disability) yang dibuat oleh tim dosen Unesa, yakni Budiyanto, Ima Kurrotun Ainin, Shelly Andari, dan Tim IT PIU Disability Innovation Center Unesa.

“Platform itu sekarang sudah dikembangkan dalam bentuk aplikasi berbasis Android dan sudah tersedia di Play Store,” kata Budiyanto Guru Besar Disabilitas Unesa sekaligus salah satu penanggung jawab pengembangan Jobdis, pada Senin (4/8/2025).

Jobdis, kata dia, menjembatani angkatan kerja disabilitas atau anak berkebutuhan khusus yang mencari pekerjaan dengan perusahaan atau industri yang membutuhkan sumber daya khusus dari anak-anak berkebutuhan khusus.

“Jaminan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas sudah diatur dalam UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang mewajibkan setiap perusahaan atau industri, pemerintah maupun swasta melibatkan minimal 1 sampai 2 persen penyandang disabilitas sebagai pegawai,” terangnya.

Platform tersebut, lanjut dia, memudahkan angkatan kerja disabilitas untuk mengakses lapangan pekerjaan di perusahaan yang sesuai, dan memudahkan perusahaan atau industri untuk mendapatkan sumber daya penyandang disabilitas sesuai kebutuhan.

Shelly Andari dosen penanggung jawab pengembangan aplikasi tersebut menambahkan, platform yang dirancang ramah kelompok disabilitas itu memudahkan dalam mencari dan melamar pekerjaan dengan cepat melalui ‘Job Application.’

Selain itu, juga menyediakan konseling karir yang bisa dimanfaatkan penyandang disabilitas. Serta, menyediakan layanan pemetaan karir yang memudahkan penyandang disabilitas mengetahui potensi dan kepribadian yang lebih cocok dengan pekerjaan tertentu.

“Jadi ada semacam tes sederhana untuk mengetahui potensi, termasuk minat dan kepribadian mereka, sehingga mereka bisa melamar di posisi atau pekerjaan yang lebih sesuai dengan potensi dan kebutuhan mereka,” ucapnya.

Ia mengatakan, aplikasi tersebut sudah diuji coba kepada sekelompok penyandang disabilitas dari berbagai latar belakang, termasuk tunanetra, tunarungu dan pengguna kursi roda.

Hasil uji coba menunjukkan bahwa mayoritas pengguna merasa lebih mudah mengakses informasi kerja melalui aplikasi tersebut. Terlebih, dalam bentuk aplikasi yang dapat digunakan secara fleksibel melalui perangkat seluler.

“Kendati demikian, masih ada beberapa masukan sebagai bahan pengembangan ke depan, seperti perlunya mengintegrasikan aplikasi dengan fitur pembaca layar yang lebih responsif,” ucapnya.

Ia menyatakan, jobdis merupakan salah satu bentuk komitmen kampus dalam mendukung terwujudnya ekosistem layanan ketenagakerjaan yang inklusif, melalui sinergi antara teknologi, dunia kerja, dan komunitas penyandang disabilitas di era transformasi digital. (ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 5 Agustus 2025
26o
Kurs