Senin, 11 Agustus 2025

Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah Sudah Menyasar 3,6 Juta Penduduk Jatim

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar di Kabupaten Bojonegoro. Foto: Humas Dinkes Jatim.

Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Sekolah mulai berjalan di Jawa Timur dengan kick off pelaksanaan di SMPN 1 Padangan Kabupaten Bojonegoro.

Sejak program itu dijalankan pada 4 Agustus 2025, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat program CKG Sekolah sudah menyasar 3.684.075 penduduk.

Sementara target sasaran penerima manfaat CKG di Jatim secara keseluruhan berjumlah 42.089.271 penduduk.

Dari total jumlah itu, 7.496.854 di antaranya adalah anak sekolah. Dengan rincian anak SD usia 7–12 tahun sebanyak 3.961.168 anak, anak SMP usia 12–14 tahun sebanyak 1.770.555 anak, dan anak SMA usia 15–17 tahun sebanyak 1.765.131 anak.

Dokter Erwin Astha Triyono Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim mengatakan, program CKG bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya anak dan remaja yang mengedepankan upaya promotif dan preventif.

“Kami mengharapkan dukungan masyarakat untuk mensukseskan program CKG, karena kita bisa mendeteksi faktor risiko kesehatan, kondisi pra-penyakit, serta kondisi penyakit secara dini sehingga dapat dilakukan penanganan secara tepat dan meningkatkan kualitas hidup,” ucap dr. Erwin ketika dikonfirmasi, Senin (11/8/2025).

Erwin menjelaskan, program CKG Sekolah digelar di seluruh satuan pendidikan di Jatim mulai dari SD, SMP, hingga SMA, termasuk madrasah, pesantren serta sekolah rakyat.

“Bagi anak yang tidak mengakses pendidikan formal, layanan CKG dapat diakses di Puskesmas,” jelasnya.

Sementara itu jenis CKG Sekolah meliputi sejumlah pemeriksaan kesehatan mulai dari telinga, mata, gigi, kesehatan jiwa, gizi, tekanan darah, hepatitis B dan C, tuberkulosis (TBC), kebugaran jasmani, perilaku merokok, gula darah, talasemia, anemia, serta riwayat imunisasi

Pelaksanaan CKG Sekolah ini juga melibatkan Kepala Puskesmas, Bidan, Perawat, Dokter Gigi, hingga Kepala Sekolah, Guru, Kader Kesehatan.

Serta Pendamping Siswa dan didukung oleh Tim Pembina UKS/M Provinsi dan Kabupaten/kota yang merupakan kolaborasi dan sinergi antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kanwil Kemenag dan Biro Kesra.

Erwin menjelaskan salah satu Misi Indonesia Emas 2045 adalah memperkuat pembangunan SDM melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.

Selain itu, sekolah juga diharapkan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk semua anak didik. Mulai dari melakukan aktivitas fisik, mengkonsumsi jajanan sehat, menjaga kesehatan lingkungan sekolah.

“Anak usia sekolah saat ini akan menjadi bahan bakar dalam mencapai Indonesia Emas 2045, mereka adalah Generasi EMas Indonesia sehingga intervensi dalam bidang kesehatan menjadikan mereka sebagai manusia unggul harus dilakukan,” pungkasnya. (wld/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Senin, 11 Agustus 2025
29o
Kurs