Selasa, 12 Agustus 2025

Generasi Muda dan Perempuan Jadi Penggerak Festival Lontong Balap “Soerabaia Djaman Bien”

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Rini Indriani Eri Cahyadi Ketua TP PKK Kota Surabaya saat Memasak Lontong Balap, Festival Lontong Balap Wonokromo, Senin (11/8/2025). Foto: Anita Mg suarasurabaya.net

Festival Lontong Balap bertajuk “Soerabaia Djaman Bien” digelar di Lapangan Flores, Surabaya pada 8-17 Agustus 2025.

Festival ini bukan sekadar pesta rakyat, tetapi cermin kebangkitan budaya lokal yang digerakkan oleh perempuan dan generasi muda.

“Pemerintah itu tidak mungkin bisa berjalan sendiri tanpa adanya kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat. Ketika masyarakatnya sudah bergerak seperti ini, saya yakin Surabaya akan menjadi kota yang luar biasa,” ucap Rini Indriyani Eri Cahyadi Ketua TP PKK Kota Surabaya, Senin (11/8/2025).

Festival yang digagas oleh Karang Taruna Kecamatan Wonokromo ini menuai banyak apresiasi. Febryan Kiswanto Ketua Karang Taruna Kota Surabaya menyebut inisiatif ini sebagai bukti bahwa anak muda bisa jadi penggerak sosial.

“Kalau arek enom diberi ruang dan kesempatan, mereka bisa membawa perubahan nyata bagi lingkungan,” ucap Cak Feb, sapaan akrabnya.

Penyerahan cendera mata dari Karang Taruna Kecamatan Wonokromo kepada Rini Indriyani Eri Cahyadi Ketua TP PKK Kota Surabaya, Senin (11/8/2025). Foto: Anita Mg suarasurabaya.net

Sejak Senin sore, acara dimulai dengan devile bertema Kampung Pancasila oleh siswa SDN Ngagel I. Mereka menampilkan empat pokja — lingkungan, kemasyarakatan, sosial budaya, dan ekonomi — melalui kostum kreatif, yel-yel, dan poster edukatif.

Momen puncak terjadi ketika Rini bersama para PKK dari seluruh kelurahan di Wonokromo memasak lontong balap di tujuh meja besar.

Sekitar seribu porsi disajikan gratis untuk pengunjung sebagai simbol kebersamaan dan semangat gotong royong.

Tak hanya memasak, siswa SDN Ngagel I juga tampil memukau membawakan cerita asal-usul lontong balap dalam tiga bahasa: Jawa Suroboyoan, Indonesia, dan Inggris.

Dengan narasi ekspresif, mereka menyulut antusiasme penonton, sekaligus memperkenalkan kuliner tradisional Surabaya kepada generasi baru.

Roby Hidayat ketua panitia mengatakan bahwa festival ini berhasil menggerakkan ekonomi lokal. Selama beberapa hari pelaksanaan, nilai perputaran uang mencapai ratusan juta rupiah.

Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan Karang Taruna Kecamatan Wonokromo.

Menjelang malam, festival ditutup dengan hiburan musik dari Adins Volins Kids, band lokal, dan penampilan spesial Cak Sodiq yang mengajak warga bernyanyi bersama di bawah lampu temaram. (ata/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 12 Agustus 2025
27o
Kurs