Kamis, 14 Agustus 2025

Wamenkes Sebut Indonesia Duduki Peringkat Ketiga Kasus Kusta di Dunia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Dante Saksono Harbuwono Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes). Foto: Antara

Dante Saksono Harbuwono Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) menyebutkan bahwa Indonesia saat ini menduduki peringkat ketiga kasus kusta terbanyak, setelah India dan Brazil.

“Memang Indonesia menduduki tempat ketiga terbesar di dunia setelah India dan Brazil,” kata Dante Wamenkes di Tangerang, Kamis (14/8/2025) seperti dilansir Antara.

Dalam kesempatan itu, Dante tidak menjelaskan secara rinci terkait berapa total jumlah kasus kusta yang mempengaruhi posisi Indonesia jadi yang terbanyak di dunia.

Namun, pihaknya berkomitmen akan melakukan beberapa langkah intervensi dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat tersebut. Salah satunya yakni percepatan eliminasi melalui strategi peningkatan deteksi dini, pelayanan kesehatan berkualitas, penyebarluasan informasi, eliminasi stigma, pemberdayaan mantan penderita serta kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Maka target kita dalam pembebasan penyakit kusta dinaikkan saat ini menjadi 111 kabupaten/kota di 2030,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini pemerintah telah menargetkan sebanyak 111 kabupaten/kota di Tanah Air akan dilakukan eliminasi deteksi kasus kusta. Langkah ini diperlukan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan pusat, baik dalam bidang kesehatan maupun sosial.

Selain itu, pihaknya melakukan pengenalan pada gejala-gejala penyakit kusta. Sehingga, bila masyarakat sudah mengenali gejala dari kusta, maka pihaknya bisa mengidentifikasi hingga melakukan pengobatan.

“Kemudian kita berikan kemoprofilaksis kusta, ini diberikan upaya pencegahan terhadap timbulnya penyakit kepada mereka kontak erat dengan penderita kusta,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk penyakit kusta sendiri merupakan salah satu dari 21 penyakit tropis terabaikan di dunia yang perlu dieliminasi.

Salah satu upaya untuk mencegah penyalit kusta adalah dengan menjaga lingkungan yang sehat bagi masyarakat.

Menurutnya, berbagai penyakit tropis terabaikan dapat dieliminasi jika masyarakat dapat menjaga lingkungan sehingga berbagai hewan dan binatang yang ada di lingkungan tidak membawa virus, bakteri, atau patogen penyakit.

“Sebetulnya untuk pengobatan saat ini sudah tersedia di puskesmas, jadi sudah tidak perlu ke rumah sakit. Kalau ke rumah sakit itu kalau ada gejala yang berat misal ada kecacatan yang berat, kalau hanya gejala ringan kita upayakan ditangani di puskesmas,” kata dia.(ant/dis/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 14 Agustus 2025
27o
Kurs